60 WNA Masuk ke Bandara Soekarno-Hatta Pakai e-VOA
ERA.id - Sebanyak 60 warga negara asing (WNA) telah masuk wilayah Indonesia melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Kota Tangerang sudah memakai Electronic Visa on Arrival (e-VOA).
Diketahui, e-VOA resmi diluncurkan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej.
Kepala Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto mengatakan, sebelum peresmian itu pihaknya telah melaksanakan uji coba penerapan e-VOA pada 4 hingga 9 November 2022 kemarin.
"Pada periode tersebut, terdapat 60 orang asing pengguna e-VOA telah memasuki wilayah Indonesia melalui TPI Soekarno-Hatta. Negara pengguna e-VOA terbanyak yakni Korea Selatan sebanyak 10 orang, Australia 7 orang, India 5 orang, dan Jepang 4 orang," ucapnya, Minggu (13/11/2022).
Tito menjelaskan, berbagai persiapan selama uji coba penerapan itu pun telah dilakukan, seperti sarana dan prasarana pendukung, sistem e-VOA, serta disiagakan tiap anggota di konter khusus.
"Persiapan dari segala aspek sudah kami gelar. Kami siapkan tentunya dengan kerja sama serta koordinasi berbagai pihak. Kami siap melayani dan siap berikan yang terbaik untuk kesuksesan inovasi ini (e-VOA)," jelasnya.
Lebih lanjut, Tito menambahkan, bahwa aplikasi e-VOA sendiri dapat di akses melalui molina.imigrasi.go.id. Setelah itu, mereka dapat langsung melakukan pembayaran secara online menggunakan kartu kredit atau kartu debit berlogo Visa, Mastercard, atau JCB.
"Setelah melakukan pembayaran, permohonan e-VOA akan diverifikasi oleh petugas dan jika disetujui maka dikirimkan kepada orang asing melalui aplikasi. Selanjutnya orang asing cukup mengunduh e-VOA yang telah disetujui dan menunjukkannya di TPI saat masuk wilayah Indonesia," ungkapnya.
Menurutnya, layanan e-VOA semakin membuka lebar gerbang masuk WNA yang berpotensi ke Indonesia melalui transformasi secara digital. Imigrasi dapat berkontribusi nyata memberikan kebijakan dan fasilitasnya untuk mendukung dunia pariwisata, meningkatkan investasi asing dan pembukaan lapangan kerja, dengan cara menarik wisatawan atau kalangan atas dari berbagai mancanegara, untuk datang dan mengembangkan investasi dan bisnisnya di Indonesia.
"Kemudahan dan kecepatan layanan keimigrasian ini juga dapat meningkatkan antusiasme masyarakat dunia untuk datang ke Indonesia sehingga mendorong roda perekonomian," jelasnya.