Bukan Prabowo dan Ganjar, Ahli Kejawen Ungkap Ramalan Nenek Usia 133 Tahun Soal Presiden Pengganti Jokowi, Siapa?
ERA.id - Baru-baru ini, ahli kejawen bernama Eyang Jati mengungkapkan hal mengejutkan. Ia mengatakan ada seorang nenek berumur 133 tahun yang meramal mantan gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bakal menjadi presiden 2024.
Hal ini diungkapkan oleh Eyang Jati melalui video berjudul "NENEK 133 TAHUN RAMAL ANIES BASWEDAN PRESIDEN 2024" di kanal YouTube Ngaji Roso yang diunggah pada Jumat, 11 November 2022.
Mulanya, ada seorang pria yang tak diketahui namanya menanyakan apakah partai PDIP masih memimpin Indonesia atau tidak. Lalu, ia mengingatkan lagi ada seorang nenek yang meramal Anies Baswedan bakal menggantikan posisi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya kemarin melihat viral ada seorang (nenek) tua umurnya 133 tahun wanita, sudah tidur aja begini (terlentang). Saya ngutip wawancaranya beliau, bukan saya ini," kata Eyang Jati.
"Ditanya wartawan, siapakah yang menjadi presiden nanti. Loh dia jawab Anies katanya. Loh, (padahal) nggak pernah nonton TV, udah tidur 133 tahun kok ada viral di YouTube," lanjutnya.
Nenek itu mengatakan calon presiden 2024, seperti Menteri Pertahanan Prabowo akan gagal menjadi presiden. Sang nenek juga mengaku tidak menyukai Jokowi.
"Terus bagaimana dengan Prabowo? Prabowo nggak jadi. Bagaimana dengan Luhut? Nggak akan jadi, semua nggak jadi. Bagaimana dengan Jokowi? Loh saya nggak senang kok dengan Jokowi," ujar Eyang Jati.
Eyang Jati sempat kaget ketika tahu ramalan dari nenek berusia 133 tahun itu. Menurutnya, nenek itu tidak tahu kabar terbaru politik karena tak pernah menonton TV atau bermain ponsel.
"Nggak tahu dia bilang gitu. Padahal dia nggak mungkin (tahu), dia nggak lihat TV, nggak mungkin lihat hp," imbuh Eyang Jati.
Lalu, Eyang Jati mengutip pernyataan dari Guntur Soekarnoputra yang menegakkan NKRI dan presiden Indonesia tidak harus dari putra biologis Soekarno.
"Mas Guntur kakaknya Mbak Mega mengatakan untuk meneruskan tegaknya NKRI ini tidak harus dari putra biologis Bung Karno, sudah seperti itu. Bangsa Indonesia rakyat tukang ojek, tukang tambal ban punya hak sama untuk bercita-cita pengin menyelesaikan negeri ini. Itu bagus juga," tutupnya.