Turki Tolak Ucapan Belasungkawa Amerika Serikat, Tuduh AS Terlibat Pengeboman
ERA.id - Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menolak ucapan belasungkawa pemerintah Amerika Serikat atas pengeboman di Istanbul, Minggu (13/11). Soylu justru menuding Amerika Serikat terlibat dalam serangan teror tersebut.
"Kami telah menerima pesan itu tetapi kami tidak menerimanya dan menolak belasungkawa kedutaan AS. Kami tidak memusuhi siapa pun," kata Solyu, dikutip TASS, Selasa (15/11/2022).
Sebelumnya, Solyu juga mengkritik belasungkawa kedutaan AS dengan mengatakan bahwa ucapan itu seperti seorang pembunuh yang pertama kali datang ke lokasi serangan.
Pada saat yang sama, Soylu secara khusus menuding Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Pasukan Demokrat Suriah (SDF), dua kelompok Kurdi yang secara efektif dipandang pemerintah Turki sebagai bagian dari organisasi teroris yang sama.
"Kami melihat ketidaktulusan dari beberapa yang disebut sekutu kami yang memberi perlindungan kepada teroris atau membiarkan mereka ada di wilayah yang mereka tempati, atau secara resmi mengirimi mereka uang dari senat mereka," ucapnya.
Namun, PKK membantah terlibat dan mengatakan tidak menargetkan warga sipil. Seorang juru bicara SDF juga membantah berperan dalam serangan itu.
Sebagaimana diketahui sebuah bom meledak pada hari Minggu (13/11) di Istiklal Avenue, jalan perbelanjaan yang populer. Pihak berwenang Turki menangkap seorang wanita Suriah yang menurut polisi terkait dengan militan Kurdi dan mengaku menanam bom.
Pihak berwenang mengatakan instruksi untuk serangan itu datang dari Kobani, sebuah kota Suriah yang berbatasan dengan Turki. Dari kejadian itu sedikitnya enam orang tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka.