Anies ke Pihak yang Jealous Pertemuannya dengan Gibran: Kenapa pada Khawatir Saling Bertemu?

ERA.id - Calon presiden (capres) pilihan Partai NasDem, Anies Baswedan membantah bila pertemuannya dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk memecah belah PDI Perjuangan.

"Yang namanya pertemuan itu mempertemukan. Kok bisa ya pertemuan kok malah sebaliknya, ya nggak. Pertemuan itu pasti namanya aja temu, ya kan," kata Anies Baswedan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2022).

"Kita ini sebangsa betapa indahnya kalau sebangsa bisa saling bertemu. Kenapa pada khawatir kalau bisa saling ketemu?" tambahnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan pertemuannya dengan Gibran merupakan spontanitas. Pertemuan itu dilakukan ketika Gibran mengetahui Anies tengah berada di Solo untuk menghadiri sejumlah agenda.

"Jadi pertama ketika saya sampai ke Solo kemudian Mas Gibran ngontak 'yuk kita ketemuan' terus ketemuan. Saya datang ke Solo-nya kan ada undangan acara lain tapi pak wali kota tahu kemudian pak wali kota ngontak, kemudian kita janjian ketemu," ungkapnya.

Dia menyebut tak ada pembicaraan politik dalam pertemuan tersebut. Mantan Mendikbud ini menegaskan pertemuannya dengan Gibran lebih banyak membicarakan tentang penataan kota.

"Tidak ada (pembicaraan) yang khusus dengan Mas Gibran kemarin, kita silaturahmi, lebih banyak ngobrolin tentang pembangunan kota," ujar Anies.

Sebelumnya, PDIP menduga ada motif buruk di balik pertemuan Anies Baswedan dengan Gibran Rakabuming Raka. Kuat dugaan hal itu berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 mendatang.

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menuding Anies sedang memainkan intrik politik dengan berupaya memecah belah partainya. Sebab, seperti diketahui, Gibran merupakan kader PDIP, sementara Anies tokoh non-partai diduga hendak menjadi king maker di Pilkada DKI mendatang.

"Anies itu mau jadi king maker di DKI? Kalau Anies mau majukan Gibran, dia kan tidak punya partai. Gibran kader PDI Perjuangan," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/11).

"Itu tricky poltik Anies saja untuk memecah belah PDI Perjuangan," imbuhnya.