Penutupan Muktamar Muhammadiyah, Haedar Nashir Ungkap Sanjungan dari Tiap Pemimpin Negara
ERA.id - Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48 ditutup oleh Wakil Presiden Maruf Amin. Dalam penutupan ini, Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih Haedar Nashir mengungkapkan sanjungan yang diberikan oleh tiap pemimpin negara dari waktu ke waktu.
Hal ini diungkapkan Haedar dalam sambutannya saat penutupan Muktamar di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Minggu (20/11/2022) malam. Ia menyampaikan terimakasih pada semua pihak atas terselenggaranya acara tersebut.
Mengingat Muktamar Muhammadiyah ke 48 kali ini merupakan Muktamar Muhammadiyah yang paling singkat pelaksanaannya.
"Kata mas Sekum (Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti), muktamar kali ini merupakan muktamar jamak qasar, karena biasanya muktamar itu 6 hari. Tapi kali ini hanya 3 hari ditambah persidangan sebelumnya tanggal 5 dan 6 November," kata Haedar dalam sambutannya.
Lebih lanjut Haedar mengatakan bahwa tiap pemimpin negara mempunyai sanjungan tersendiri untuk Muhammadiyah. Awalnya Haedar menyebut presiden pertama RI Soekarno yang menyatakan bahwa makin lama ia makin mencintai Muhammadiyah.
Kemudian pada sambutannya dalam Muktamar Muhammadiyah 1985 di Solo, Presiden Soeharto menyatakan semua mengenal Muhammadiyah.
"Pak Harto dalam muktamar 37 tahun yang juga di Solo mengatakan siapa tak kenal Muhammadiyah," katanya.
Haedar kemudian menyampaikan sanjungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi terhadap Muhammadiyah. Menurut Jokowi Muhammadiyah tak kenal lelah membangun dan berkiprah untuk bangsa serta berkontribusi untuk negeri.
Sanjungan terakhir yang disampaikan oleh Haedar yakni dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki segala instrumen dan perlengkapan untuk memajukan bangsa dan mencerahkan semesta.
"Itulah spirit Muhammadiyah yang kita bawa pulang dari acara ini. Spirit yang sama juga dimiliki Aisyiyah," katanya.