Alex Scott Nekat Pakai Ban Lengan OneLove Menjelang Pertandingan Inggris di Piala Dunia 2022
ERA.id - Mantan pemain internasional Inggris Alex Scott memutuskan untuk mengenakan ban lengan OneLove menjelang laga Inggris melawan Iran di Piala Dunia 2022. Aksinya terekam selama segmen pinggir lapangan di BBC One.
Penggunaan ban lengan OneLove itu dilakukan Scott untuk mendukung komunitas LGBTQ+ saat mengudara menjelang pertandingan pembukaan Piala Dunia Inggris melawan Iran. Keputusan Scott ini terjadi setelah Inggris dan tujuh negara lainnya memutuskan mereka tidak akan mengenakan ban kapten karena takut sanksi FIFA.
Ketujuh negara itu diantaranya Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Jerman, Swiss, dan Denmark yang semula berencana mengenakan ban kapten di semua pertandingan mereka di Qatar.
“Menurut saya tidak adil bagi para pemain untuk melakukan ini pada pagi hari pertandingan, mereka telah melakukan pekerjaan luar biasa, mereka tahu aturannya, itu bisa menjadi salah satu permainan terbesar yang mereka mainkan, semua pemain harus memikirkannya adalah bagaimana memenangkan permainan,” kata Scott, dikutip News AU, Selasa (22/11/2022).
Diketahui para pemain yang kedapatan memakai ban lengan OneLove akan dikenakan sanksi oleh FIFA. Para kapten bahkan akan mendapat kartu kuning jika kedapatan mengenakan ban OneLove.
Kapten Inggris Harry Kane telah merencanakan untuk mengenakan ban lengan OneLove, bersama beberapa kapten internasional lainnya, sepanjang turnamen. Namun, FA berubah pikiran menjelang pertandingan dengan mengeluarkan pernyataan yang mengkritik FIFA.
"FIFA sudah sangat jelas akan menjatuhkan sanksi olahraga jika kapten kami mengenakan ban lengan di lapangan permainan. Sebagai federasi nasional, kami tidak dapat menempatkan pemain kami dalam posisi di mana mereka bisa menghadapinya,” kata pernyataan FA.
Meski takut akan sanksi yang diberikan FIFA, FA mengatakan siap untuk membayar denda yang biasanya berlaku untuk sebuah pelanggaran.
Tetapi sayangnya mereka tidak ingin menempatkan posisi para pemain dalam situasi tersebut. Di mana nantinya para pemain berisiko untuk dipaksa meninggalkan lapangan.
"Kami tidak dapat menempatkan pemain kami dalam situasi di mana mereka mungkin akan dipesan atau bahkan dipaksa meninggalkan lapangan permainan,” tegasnya.
Lebih lanjut, FA mengaku frustasi atas keputusan FIFA yang melarang penggunaan ban lengan OneLove tersebut. Sebab penggunaan ban itu sudah diajukan sejak bulan September untuk mendukung inklusi dalam sepak bola. Tetapi pengajuan itu tidak mendapat respon dari FIFA.
"Para pemain dan pelatih kami kecewa, mereka adalah pendukung kuat inklusi dan akan menunjukkan dukungan dengan cara lain,” ujarnya.
Legenda Manchester United Roy Keane mengatakan para pemain Inggris seharusnya bertahan.
“Anda tidak memakainya karena Anda tidak ingin diskors tetapi, menurut saya itu adalah kesalahan besar karena kedua pemain, Wales dan Inggris seharusnya berpegang teguh pada senjata mereka dan melakukannya. 'Tidak peduli tekanan dari luar dan asosiasi, miliki keyakinan, jika itu yang Anda yakini, maka ikutilah,” tegas Keane.
Tuan rumah Qatar telah dikritik atas sikap mereka terhadap wanita dan orang-orang dalam komunitas LGBTQ+ menjelang turnamen musim dingin ini, sementara kekhawatiran terus meningkat atas perlakuan negara tersebut terhadap pekerja migran, yang diduga tewas selama pembangunan stadion.