Menag Ajak Shalat Gaib dan Tahlil untuk Korban Gempa Cianjur, Doakan Semua Korban Dievakuasi dengan Baik
ERA.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Muslim di seluruh pelosok negeri untuk menggelar Shalat Gaib dan tahlil untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
"Mari kita lakukan Shalat Gaib. Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat dari Allah Swt," ujar Menag Yaqut di Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (22/11/2022).
Menag menyampaikan turut berbelasungkawa atas banyaknya korban meninggal dunia dan luka-luka dalam musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (22/11) pukul 09.55 WIB dilaporkan 103 orang meninggal dunia. Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Puluhan orang masih tertimbun reruntuhan dan tengah dalam pencarian. Sementara ratusan orang harus mengungsi ke tempat yang aman imbas rumah roboh, retak-retak, dan menghindari gempa susulan.
"Kita turut sedih dan berduka atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita khususnya di Kabupaten Cianjur," ujar Menag.
Menag juga mengajak seluruh umat beragama untuk mendoakan agar proses evakuasi warga yang masih tertimbun rumah atau bangunan diberi kemudahan. Proses evakuasi sejumlah korban masih terus dilakukan.
Di beberapa titik, evakuasi terkendala dengan terbatasnya alat hingga akses jalan yang sulit akibat longsor, perbukitan dan sebagainya.
"Tim gabungan baik dari BNPB, TNI, Polri dan lainnya telah turun ke lapangan. Mari doakan agar tugas mereka diberi kemudahan dan kelancaran sehingga semua korban bisa dievakuasi dengan baik," kata Menag.
Selain korban jiwa, gempa bumi Cianjur juga berdampak pada ribuan rumah dan bangunan yang rusak, termasuk sekolah, madrasah, pesantren, perguruan tinggi, masjid, serta gedung perkantoran dan fasilitas kesehatan.
Menag memastikan pemerintah tengah bekerja keras untuk memberikan bantuan yang terbaik untuk penyintas gempa Cianjur, termasuk dalam memulihkan sarana prasarana yang terdampak.
"Kami di Kemenag juga tengah lakukan pendataan dan penyiapan bantuan, termasuk sarana ibadah dan juga sarana pendidikan agar para pelajar tetap bisa mendapatkan hak-hak pendidikannya, terlebih saat ini kalender pendidikan sudah memasuki akhir semester," kata dia.