Giliran Gerindra dan PKS Berebut Kursi Wagub DKI

Jakarta, era.id - Sandiaga Salahuddin Uno resmi menanggalkan jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Hal itu menyusul dengan masuknya surat pengunduran dirinya ke DPRD DKI bertepatan dengan pendaftaran capres-cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jumat (10/8).

Dalam hal ini, berarti kursi wagub di Balai Kota DKI kosong dalam beberapa waktu ke depan. Kemudian, mekanisme pergantian wagub yang baru adalah pengusulan dua nama, dalam hal ini Partai Gerindra dan PKS sebagai partai pengusung, lalu diserahkan ke DPRD untuk kemudian dipilih dalam rapat paripurna.

Partai Gerindra telah mengusulkan nama, yang salah satunya yang paling menonjol adalah Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade bilang, Taufik adalah sosok yang berpengalaman mengurusi DKI.

"Bang Taufik punya pengalaman yang baik dalam mengawal pemerintahan Mas Anies dan Bang Sandi selama ini. Saya rasa, beliau cocok bekerja sama dengan Mas Anies. Apalagi, hubungan beliau berdua juga sangat harmonis," tutur Andre di Kantor KPU, Jumat (10/8).

Sandiaga memberikan sambuatan usai mendaftar sebagai cawapres Prabowo. (Diah/era.id)

Nah, ternyata PKS juga ngebet inginkan kader partainya mendapat posisi orang nomor dua di DKI tersebut. Seakan meminta "balas budi" karena telah mengikhlaskan jatah cawapres yang selama ini diidamkan, dan akhirnya jatuh kepada kader Gerindra juga.

"Secara aturan, yang bisa ganti Pak Sandi itu dari PKS dan Gerindra karena yang mengusung dari dua partai itu. Tetapi, PKS yang telah memberikan posisi wakil presiden, tentu mereka (Gerindra) menberikan hak prioritas kepada PKS untuk menjadi wagub," tutur Presiden PKS Sohibul Iman.

Lho, kok jadi rebutan begini?

Tag: sandiaga uno tajir prabowo-sandiaga pemprov dki jakarta