Dibanjiri Hujatan, Gita Savitri Dinilai Dukung Aksi Tutup Mulut Timnas Jerman Kampanye Ramah LGBT
ERA.id - YouTuber sekaligus influencer Gita Savitri atau Gitasav menuai kecaman netizen. Istri Paul Andreas ini mengkritisi larangan LGBT yang dilakukan Qatar saat Piala Dunia 2022. Gegara kritikannya itu, Gita kini menjadi trending topic Twitter.
Gita Savitri mengomentari Timnas Jerman melakukan aksi tutup mulut saat menghadapi Jepang di Stadion Internasional Khalifa, Doha lantaran melakukan kampanye ramah LGBT+ di Piala Dunia 2022.
Timnas Jerman melakukan aksi tutup mulut sebagai bentuk protes kepada FIFA yang melarang mereka memakai ban kapten pelangi dengan tulisan 'One Love'.
Mulanya, ada netizen yang bertanya terkait tindakan Timnas Jerman. Lalu, Gita Savitri menjawabnya dengan memberikan opininya di Instagram story mengenai aksi tutup mulut dilakukan Timnas Jerman.
"Git pendapat Timnas Jerman foto tutup mulut sebelum pertandingan?" tulis netizen dalam kolom pertanyaan.
Menurutnya, Qatar yang menolak simbol LGBT atau Qatar Homophia adalah hal jahat. Selain itu ia menyebut FIFA juga jahat.
"Disatu sisi kayak virtue signaling ya kayak, bisakah kamu melakukan sesuatu yang lebih dari itu? Disisi lain LGBTQ-phobia adalah sebuah konsekuensi nyata," tulisnya menggunakan bahasa Inggris.
"Seseorang kehilangan hidupnya karena gender dan seksualitas yang mereka miliki. Jadi ya itu lebih baik daripada tidak mengatakan apapun. FIFA jahat dan Qatar hanya menjustifikasi homofobia dengan mengatakan 'ini budaya kami'" lanjutnya.
Unggahan Instagram story Gita Savitri dibagikan ulang di akun Twitter @NESVERLAND. Netizen langsung ramai-ramai menghujat Gita Savitri karena dinilai mendukung LGBT.
"Hello Gitasav, saya rasa masyarakat Indonesia dan Muslim seluruh dunia selalu menghargai perbedaan, tapi tidak untuk penyimpangan yaaa. LGBT itu bukan minoritas, mereka bukan suatu kaum atau golongan harus kita dukung dan kita maklumi," tulis akun @rf_fat****
"Kan gue udah bilang Gitasav ini kayak orang culture shock yang kena westernisasi. Apa-apa dari barat oke, sampai dia lupa dia umat agama yang punya batas-batas bertentangan dengan paham barat," kata akun @tudeisi****
"Gitasav terlalu berbahaya untuk anak-anak muda yang belum kuat aqidah/pemahaman tentang agama (Liberal). Karena yang doi lakukan dipublic secara sadar dan terang-terangan. Maka tugas kita juga mengcounter pemikiran doi yang 'kureng' itu. Tetap dengan adab tentunya." lanjut akun @RicaSa*****