BNPB: Abaikan Hoaks Tentang Gempa Besar Susulan di Lombok
"Di Lombok masih banyak beredar hoaks atau informasi menyesatkan di sosial media. Isinya bahwa nanti malam pukul 22.30 WITA hingga 23.59 WITA diperkirakan akan terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5 SR dan diharapkan tidak berada di dalam rumah," kata Sutopo dilansir Antara, Minggu (12/8/2018).
"Itu semua hoaks, tidak benar. Ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia saat ini belum bisa memprediksi gempa secara pasti, di mana, kapan, berapa besar gempanya. Abaikan dan jangan ikut-ikutan menyebarkan," kata Sutopo.
Selain informasi hoaks tadi, beredar juga hoaks dengan mencantumkan foto dan nama Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB yang berisi ramalan orang Belanda yang memperingatkan akan ada gempa besar susulan. Planet ini sangat sibuk dengan peristiwa alam gempa dan gunung meletus. Akan terjadi gempa bumi dangkal yang besar akan terjadi di Indonesia.
"Jika masyarakat menerima informasi dalam bentuk apa pun mengenai akan terjadi gempa dengan menyebutkan waktu, kekuatan, lokasi, itu tidak benar," ungkap Sutopo.
Hingga H+7 bencana, yaitu pada Sabtu (12/8), tercatat 392 orang meninggal dunia akibat gempa di Lombok. Sebaran korban meninggal dunia akibat gempa adalah di Kabupaten Lombok Utara 339 orang, Lombok Barat 30 orang, Kota Mataram 9 orang, Lombok Timur 10 orang, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Lombok 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan roboh saat gempa.
Korban luka-luka tercatat 1.353 orang, terdiri atas 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara sebanyak 640 orang.
Sementara itu pengungsi sebanyak 387.067 orang yang tersebar di ribuan titik pengungsian. Sebaran dari pengungsi adalah di Kabupaten Lombok 198.846 orang, Lombok Barat 91.372 orang, Kota Mataram 20.343 orang, dan Lombok Timur 76.506 orang.