Jokowi Pilih yang Muda Jadi Panglima
Rencananya, Hadi akan dilantik Jokowi di Istana Presiden pada Jumat (8/12) sore, dan menjalani serah terima jabatan dengan Gatot pada Sabtu besok di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Proses hingga Hadi disetujui menjadi Panglima TNI tergolong cepat dan mulus.
Hal menarik dari keputusan Jokowi memilih Hadi adalah karena dia berasal dari AU, setelah dua Panglima sebelumnya berasal dari Angkatan Darat, yakni Jenderal Moeldoko dan Jenderal Gatot.
Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi, Jokowi memilih Hadi karena lulusan Akademi Angkatan Udara 1986 itu dinilai mampu dan cakap memimpin TNI. Hadi juga memenuhi syarat menjadi panglima TNI sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang salah satu syaratnya adalah pernah menjabat kepala staf di TNI.
Selain Hadi, ada dua kepala staf di TNI, yakni Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Mulyono dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi.
Jenderal Mulyono merupakan lulusan Akmil 1983, dan Laksamana Ade Supandi lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1983. Mulyono dan Ade Supandi merupakan senior Hadi di TNI, tapi Jokowi tetap memilih Hadi menjadi Panglima TNI. Kenapa?
Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan, Jokowi memilih Hadi menjadi Panglima TNI karena akan mengemban tugas menjaga stabilitas keamanan nasional pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Menurut Gatot, Mulyono dan Ade Supandi tidak dapat mengamban tugas pada tahun politik itu karena memasuki masa pensiun.
"Karena tahun politik itu bukan hanya 2018, tapi sampai akhir 2019," ujar Gatot, saat mengantar Hadi menjalani fit and propers test di Komisi I DPR.
Gatot menjelaskan, Mulyono akan memasuki masa pensiun pada Januari 2019 dan Ade Supandi memasuki masa pensiun pada Juni 2018, sedangkan Hadi baru akan memasuki masa pensiun pada 2020.
Sebelum menjadi KSAU dan dicalonkan menjadi Panglima TNI, Hadi menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU (2013-2015), Komandan Lanud Abdulrachman Saleh (2015), Sekretariat Militer Presiden (2015-2016), dan Irjen Kementerian Pertahanan (2016-2017).
Dengan demikian, Hadi dianggap mampu dan paling tepat memimpin TNI menjaga pesta demokrasi 2018 dan 2019.
Hadi, sang kepala staf TNI termuda saat ini yang selangkah lagi menjadi Panglima.