Gerindra Lirik Rizal Ramli Masuk Tim Pemenangan
Menurut Fadli, hal itu berangkat dari kondisi ekonomi Indonesia yang semakin buruk di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.
"Masalah kita adalah masalah ekonomi, terutama. Masalah hukum tentu saja ada, masalah politik dan masalah sosial. Terutama adalah masalah ekonomi," tutur Fadli di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (13/8/2018).
"Jadi bagaimana kita menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi yang sekarang ini semakin hari semakin buruk di era pemerintahan Pak Jokowi," sambungnya.
Baca Juga: Rupiah Keok, Dolar AS Tembus Rp14.468
Sementara itu, terkait dengan isu ekonomi yang menjadi fokus saat kampanye nanti, pihaknya berencana mengundang sejumlah ekonom. Katanya, salah satu ekonom yang akan diundang adalah mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
"Juga tokoh-tokoh ekonom lain yang saya kira punya pandangan-pandangan yang sama dengan kami yang cukup kritis. Dengan melihat persoalan itu bukan semata-semata untuk menjilat pemerintah," terangnya.
Salah satu masalah ekonomi yang disorot Fadli adalah nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada hari ini, sekitar pukul 12.04 WIB, rupiah sempat menyentuh level terendah di Rp14.614 per dolar AS sejak September 2015.
Di samping itu, Fadli menilai, nilai tukar rupiah yang terus merosot ini akan memberikan efek domino terhadap permasalahan lain, seperti lapangan pekerjaan hingga perusahaan-perusahaan yang melakukan pinjaman dalam bentuk dolar AS akan semakin sulit.
"Ini kan harusnya pemerintah punya satu strategi untuk melakukan intervensi. Nah intervensi seperti apa, bagaimana memberikan suatu intervensi dalam suatu kebijakan yang benar, sehingga tidak seperti sekarang ini," katanya.
Menurut Fadli, masalah ekonomi yang kerap dirasakan langsung oleh masyarakat di antaranya, sulitnya mencari lapangan pekerjaan, bersaing dengan pekerja asing atau TKA, harga kebutuhan pokok yang terus naik, hingga pajak yang ikut naik.
Apalagi, kata Fadli, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah Jokowi tak memberikan stimulus terhadap pertumbuhan ekonomi. Bahkan, menurut dia, kondisi tersebut yang membuat target pertumbuhan ekonomi Jokowi tak pernah tercapai.
"Boro-boro gitu ya, target yang tiap tahun digunakan oleh pemerintahan Pak Joko Widodo itu tidak pernah ada yang tercapai," tutupnya.