Sempat Heboh Peserta Event Lari 10K Mendadak Meninggal Dunia, Dokter Soroti Anggapan Keliru Publik Soal Penyebabnya

ERA.id - Pada awal September 2022 publik dihebohkan soal kasus meninggalnya pelari dalam salah satu event lari di Balikpapan. Menyoroti hal itu, dr. Andhika Raspati, Sp.KO., selaku Sports Medicine Specialist buka suara.

Dokter Andhika mengungkapkan kesedihannya mengamati reaksi masyarakat. Di mana publik menanggapi kasus meninggalnya pelari dalam event lantaran korban memaksakan diri.

"Agak sedih sebenarnya, di Indonesia itu kita sudah sampai di tahap kalau ada yang meninggal di event sudah kayak 'oh yaudah', karena bisa dibilang sudah tidak kaget. Jadi 'oh iya ada yang meninggal, sayang banget ya, oh kecapean' segala macam. Setelah itu mereda, tidak heboh lagi," ucap Andhika dalam konferensi pers The Opening of HOKA 2nd Store in Indonesia!, Rabu (7/12/2022).

Andhika mengamati banyak orang yang jusru menyalahkan korban. Karena korban memaksakan diri. Dia kemudian berpendapat tentang penyebab yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Tidak ada yang memaksa. Orang-orang yang mengikuti event lari kemudian meninggal, itu tanda kutip. Dia pasti sudah punya penyakit sebelumnya, tapi penyakitnya tidak dirasa-rasa. Paling sering kelainan jantung," ujarnya.

Berbeda dengan atlet yang mempunyai jantung besar, tapi sehat. Sebagian orang yang bukan atlet juga memiliki jantung yang besar, tetapi tidak sehat. Selain jantung, ternyata kesakitan di dada juga jadi salah satu gejala.

Andhika juga menyinggung soal kebiasaan masyarakat Indonesia, yang kerap menstandarisasikan semua penyakit dengan gejala dengan 'masuk angin'.

"Sering kali kalau sakit dada gitu dibilangnya angin, angin duduk, masuk angin. Akhirnya orang begitu kena sakit dada bukannya periksa, malah kerokan. Ya jadi tidak didapatkan treatment yang seharusnya dan begitu dia di event, dia maksa dengan modal kelainan jantung, kejadianlah," tegasnya.

Andhika menyuruh agar semua masyarakat Indonesia, jika mengalami kesakitan dalam tubuh. Segera periksa ke dokter, agar mendapatkan penanganan yang tepat.