Mahasiswa UI Temukan Metode Deteksi Sumber Minyak

Jakarta, era.id - Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam melimpah, salah satunya minyak bumi. Namun awamnya cara kita dalam mencari sumber minyak, membuat negeri ini malah terancam krisis minyak 12 tahun mendatang.

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut tahun 2017, Indonesia memiliki cadangan minyak terbukti sebesar 3,3 miliar barel. Angka ini menurun jika menoleh di awal tahun 2000-an, jumlah cadangan terbukti minyak bumi Indonesia mencapai lebih dari 5 miliar barel atau turun hingga 1,7 miliar barel.

Dengan angka yang ada saat ini, Indonesia dalam kondisi cukup mengkhawatirkan.  Alasannya jika dibanding jumlah cadangan minyak dunia yang ada di kisaran 1.700 miliar barel, jumlah cadangan minyak Indonesia hanya sekitar 0,2 persen.

Dengan asumsi tidak ada lagi kegiatan eksplorasi dan lifting minyak berada di kisaran 800 ribu barel per hari (bph), pemerintah memprediksi cadangan terbukti Indonesia bakal ludes dalam 12 tahun. Makanya pemerintah perlu melakukan terobosan dalam mencari sumber-sumber minyak di bumi pertiwi.

Beruntungnya, belum lama ini tiga mahasiswa Jurusan Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia menemukan cara mendeteksi lokasi berpotensi minyak menggunakan metode pengamatan fenomena rembesan mikro hidrokarbon, melalui citra satelit Landsat 8 dan Sentinel 2.

Fenomena rembesan mikro hidrokarbon minyak dan gas merupakan fenomena umum terjadi pada wilayah dengan keberadaan reservoir minyak dan gas bumi onshore, dan keberadaan rembesan ini biasanya ditandai oleh beberapa gejala anomali yang peka terhadap spektrum panjang gelombang tertentu sehingga dapat dideteksi oleh citra satelit.

Ilustrasi (Pixabay)

Simpelnya, satelit membaca lokasi minyak dengan cara mendeteksi letak rembesan mikro hidrokarbon. Jika terbaca di satelit, tempat tersebut perlu diobservasi karena kemungkinan mengandung sumber minyak.

Perlu kamu tahu, ketiga mahasiswa Geografi UI yang berhasil menemukan terobosan tersebut bernama Muhammad Iqbal Januadi Putra, Diki Nurul Huda, dan Fida Afdhali. Dengan kerja keras ketiganya dan sedikit sentuhan dosen Geografi UI Dr. Supriatna, M. T. Muhammad Iqbal, terobosan metode pencarian sumber minyak itupun tercipta.

Ketua Tim Muhammad Iqbal bilang, metode baru dalam proses pendeteksian minyak ini menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan metode-metode yang ada sebelumnya atau metode eksplorasi konvensional dengan menggunakan metode seismik (evaluasi geologi subsurface, dan komputasi data geofisika) yang terbukti lebih mahal dan berisiko tinggi.

"Prosesnya lebih cepat, dapat dilakukan pada berbagai skala, berisiko rendah, dan lebih murah jika dibandingkan dengan metode eksplorasi konvensional," kata Iqbal di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (14/8/2018).

Iqbal bilang, dia terinspirasi mendeteksi reservoir minyak dan gas onshore dengan menggunakan citra Landsat 8 dan Sentinel 2 karena metode tersebut belum pernah dilakukan dan digunakan oleh siapa pun sebelumnya.

Dalam proses penelitian, Iqbal dan tim memilih wilayah usaha Blok Migas Jambi Merang di Provinsi Sumatera Selatan sebagai tempat penelitiannya, untuk mendeteksi adanya reservoir minyak dan gas onshore.

Hasil penelitian menunjukkan adanya indikasi fenomena rembesan mikrohidrokarbon di wilayah Jambi Merang. Sebanyak 64,4 persen luas wilayah rembesan mikro hidrokarbon hasil pengolahan citra Landsat 8 dan 78,6 persen luas wilayah rembesan mikro hidrokarbon hasil pengolahan citra Sentinel 2.

Penelitian yang dilakukan ketiga mahasiswa itu, diharapkan jadi solusi permasalahan menurunnya cadangan migas di Indonesia melalui sumbangsih dalam metode eksplorasi yang jauh lebih murah, cepat, dan berisiko rendah.

Tag: viral anak nonton porno