BMKG Minta Nelayan Waspada Gelombang Ekstrem hingga 9 Meter di Perairan Indonesia
ERA.id - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang Tinggi yang berpontensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 19 - 20 Desember 2022.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka Utara, perairan Utara Sabang, dan Laut Natuna Utara," kata Sub Koordinator Analisis dan Prediksi Meteorologi Maritim BMKG, Furqon Al Fahmi di Jakarta, Senin (19/12/2022).
Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.50 meter berpeluang terjadi di perairan Lhokseumawe, perairan timur P. Simeulue - Kep. Mentawai, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, perairan selatan P. Sumba, perairan P. Sawu, Laut Sawu, perairan selatan Flores, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud.
Kemudian, di perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung - Likupang, Lau Maluku, perairan utara Banggai - Sula, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat, perairan utara Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Biak - Jayapura, Laut Banda, perairan utara Kep. Kai, Laut Afuru selatan Merauke.
Pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan barat Aceh, perairan barat Nias, perairan Kep. Mentawai, perairan barat Enggano - Lampung.
Lalu, Samudra Hindia Barat Sumatera, Selat Sunda, perairan selatan Jawa - NTB, Samudra Hindia Selatan Jawa - NTB, Laut Natuna, perairan selatan Anambas, perairan selatan Natuna, Samudra Pasifik Utara Papua Barat.
Sedangkan, pada gelombang sangat tinggi di kisaran 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan utara Natuna - Anambas, perairan barat Kep. Natuna, perairan Subi - Serasan. Selanjutnya, ada gelombang ekstrem di kisaran 6.0 - 9.0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut beresiko terhadap keselamatan pelayaran," katanya.
Untuk itu, BMKG selalu menghimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m).
Untuk Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Bagi masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.