Belajar Kebinekaan dari Butet Kertaradjasa
This browser does not support the video element.
Dunia yang kita huni saat ini bertambah edan. Keberagaman lebih dianggap sebagai kutukan ketimbang berkah, ketika sebagian orang memaksakan apa yang diyakininya kepada sebagian yang lain.
Pesan inilah yang ingin disampaikan Butet Kartaredjasa lewat 138 karya yang dipamerkan dalam pameran “Goro-goro Bhinneka Keramik”, pameran ini berlangsung sejak 30 November hingga 12 Desember 2017 di Galeri Nasional Indonesia.
Kata ‘goro-goro’ dimaknai Butet sebagai situasi di mana tata sosial atau moral terjadi jungkir balik. Juga dimaknai sebagai jeda di mana semua persoalan tertampung di dalamnya.