Rekaman CCTV Perlihatkan Ferdy Sambo Tak Pakai Sarung Tangan, Pengacara: Keterangan Richard dan Romer Bohong!
ERA.id - Ahli digital forensik, Heri Prayitno memperlihatkan rekaman CCTV di depan rumah dinas Ferdy Sambo, di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (08/07), yang menunjukkan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) masih hidup saat Sambo datang.
Rekaman CCTV ini merupakan waktu sebelum Yosua ditembak. Namun, gambar yang ditampilkan ahli ini blur atau kurang jelas.
"Iya betul Pak (rekaman CCTV) ini blur, karena kualitas kamera yang lensanya mungkin jarang dibersihkan," kata Heri saat jadi saksi di persidangan terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (20/12/2022).
Dari rekaman ini terlihat, Putri Candrawathi bersama rombongan datang ke rumah dinas Duren Tiga dengan memakai mobil pukul 17.09.37 WIB. Usai istri Ferdy Sambo ini masuk ke dalam rumah, mobil ini putar balik dan parkir di depan kediaman.
Lalu, pada 17.10.12 WIB, ahli memperlihatkan orang berbaju putih yang merupakan Brigadir J sedang berjalan di halaman rumah dinas Ferdy Sambo.
Pada pukul 17.10.30 WIB, Ferdy Sambo yang masih memakai baju dinas kepolisian, tiba di rumah dinas dan turun dari mobilnya.
Seorang ahli digital itu memerlihatkan sebuah video, terlihat bahwa tangan kiri Ferdy Sambo tak menggunakan sarung tangan. Kemudian, yang bersangkutan masuk ke rumah dinasnya dan posisi tangan kanan memegang saki celananya.
Pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis mengatakan kesaksian Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan mantan ajudan kliennya, Adzan Romer perihal Sambo memakai sarung tangan sebelum penembakan Yosua, merupakan kebohongan.
"Dalam CCTV yang diputar sudah jelas Pak FS tidak menggunakan sarung tangan dan sudah terbantahkan keterangan RE dan Romer tidak benar atau bohong. Semuanya tidak memakai sarung tangan, baik di Saguling maupun Duren Tiga," kata Arman Hanis kepada wartawan, Selasa.