Kamisan 517 : Jalan Panjang Pencari Keadilan

This browser does not support the video element.

"Perjuangan manusia melawan kekuasaan adalah perjuangan ingatan melawan lupa," ucap Mirek, tokoh dalam The Book of Laugher and Forgetting, karangan Milan Kundera penulis terkenal Cekoslowakia,

Kira-kira seperti itu juga yang dirasakan oleh peserta Kamisan. Begitu banyak peristiwa pelanggaran HAM di negeri ini yang seolah dilupakan begitu saja, hilang menguap ditelan isu-isu besar yang lain.

Kamisan merupakan aksi bungkam yang dilaksanakan setiap hari kamis di seberang Istana Negara. Aksi ini pertamakali digelar pada 18 Januari 2007. Kamis kemarin, 7 Desember 2017 genap 10 tahun ritual kamisan ini berjalan.  Sudah 517 hari kamis mereka lalui dengan bungkam di seberang Istana. Kini aksi Kamisan menjadi simbol perjuangan HAM di Indonesia

Komika Ari Kriting turut meramaikan aksi ini.  Komedian itu menilai aksi bungkam Kamisan merupakan perjuangan untuk terus merawat ingatan bangsa tentang kejadian-kejadian di masa lalu. Ari menilai kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan bicara lewat stand-up komedi, adalah hasil perjuangan para pejuang HAM di masa lalu.

Tentu saja, semua ingin Kamisan berakhir. Semua ingin pekan depan tidak ada Kamisan lagi. Tapi perjalanan mereka sepertinya masih akan panjang. Tak ada yang bisa memberi kepastian sampai hari kamis yang mana mereka bisa berdiri di depan Istana Negara.