Jokowi Curhat soal Parpol Gagal Bentuk Koalisi, PAN: Bukan untuk KIB

ERA.id - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meyakini, ucapan Presiden Joko Widodo terkait potensi adanya partai politik yang gagal saling berkoalisi tidak ditujukan untuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Viva mengatakan, koalisi antara Partai Golkar, PAN, dan PPP dibangun berlandaskan kesamaan cita-cita politik.

"Menurut saya, tidak ditujukan ke KIB. Sebab KIB memiliki landasan koalisi yang terbangun berdasarkan pada kesamaan platform dan cita-cita perjuangan politik," kata Viva kepada wartawan, Kamis (22/12/2022).

Terkait belum adanya keputusan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung oleh KIB, bukan berarti koalisi yang dibangun akan pecah.

Lagipula, kata Viva, pendaftaran capres-cawapres juga masih lama. Sehingga KIB tak mau terburu-buru.

"KIB itu koalisi lahir batin. Hanya menunggu waktu saja untuk menetapkan pasangan calon presiden/ calon wapres. Toh pendaftaran ke KPU juga masih lama, sekitar September 2023. Situasi masih cair dan dinamis," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku khawatir menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebabnya, kerap menjadi sasaran tudingan miring jika ada pihak-pihak yang gagal atau jalannya tak mulus mengikuti pesta demokrasi.

Dia lantas mencontohkan, jika nantinya ada partai politik yang gagal berkoalisi, sudah bisa dipastikan dirinya maupun lingkaran Istana bakal dituduh sebagai biang keroknya.

"Yang saya takutkan, nanti kalau ada yang gagal koalisi. Gagal koalisi yang dituduh istana lagi, istana ini, istana ini," kata Jokowi saat menghadiri acara HUT ke-16 Partai Hanura di JCC, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Padahal, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak tahu urusan koalisi, apalagi pertemuan-pertemuan antar ketua umum partai politik.

"Padahal kita enggak ngerti koalisi antar parpol, antar ketua parpol yang ketemu," kata Jokowi.

Berdasarkan hal tersebut, mantan wali kota Solo itu meminta seluruh pihak untuk berpikir dengan akal sehat. Dia meyakini, partai politik diisi oleh orang-orang pintar yang tidak mudah menduga-duga.

"Jangan nanti ada partai inginnya koalisi dengan sana enggak bisa masuk ke sana, pasati ada seperti itu," ucap Jokowi.