Bencana Landa Beberapa Daerah di Sulsel, Longsor hingga Mayat Mengapung di Banjir

ERA.id - Beberapa daerah di Sulawesi Selatan dilanda bencana mulai banjir rob dan longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi. Daerah itu yakni Kota Makassar, Kota Parepare, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros, Kabupaten Pinrang, dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Yang menyedihkan di Kabupaten Maros, sebab salah satu warga di Kecamatan Camba, Maros, berinisial TS berjenis kelamin perempuan, meninggal dunia di dalam rumahnya. Mayatnya ditemukan mengapung.

Di Kota Makassar, hampir sebagian di jalan utama mengalami banjir. Paling parah terjadi di Jalan AP Pettarani, Jalan Alauddin, dan Jalan Perintis Kemerdekaan. Akibatnya kemacetan panjang terjadi.

Masih di Makassar, tepatnya di Tanjung Bayang, puluhan balai-balai hancur diratakan banjir rob. Parahnya lagi serpihan balai-balai itu terbawa ombak.

Di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, siang tadi arus lalu lintas macet. Selain banjir, angin kencang membuat pohon depan Kodim XIV Raider, sampai membuat arus lalu lintas tersendat.

Bagaimana di Kabupaten Maros? Selain memakan korban, banjir juga menenggelamkan rumah di 14 kecamatan. Selain itu, kemacetan panjang terjadi di Jalan Poros Bantimurung menuju ke Kabupaten Bone.

Sedangkan di Kabupaten Pinrang, tepatnya pada hari Jumat (23/12/2022) kemarin, ombak tinggi menghantam pembatas di Pantai Jampue. Terlihat dari beberapa video yang beredar di sosial media, air dari ombak itu melewati pembatas dan masuk ke dalam jalanan.

Terparah juga terjadi di Kabupaten Bulukumba, badai yang menghantam bagian pesisir di Tanjung Bira membuat balai-balai dan kios yang ada di sekitar pantai tersebut hancur. Kejadian itu terjadi pada hari Sabtu (24/12/2022) dini hari.

Sementara itu, longsor terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tepatnya di Bontotene, Kelurahan Bontolerung, Kecamatan Tinggimoncong, pada pukul 03.00 WITA. Akibatnya arus lalu lintas tersendat.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Sulsel, Djunaedi mengatakan ia telah menggerakkan tim ke beberapa titik di Kota Makassar, sedangkan untuk daerah hanya dikirim sebagian, sebab di tiap daerah juga memiliki tim pertolongan sendiri.

"Untuk di Makassar, kami sudah gerakkan tim. Begitu juga di daerah, namun tak terlalu banyak. Dikarenakan di daerah ada juga tim pertolongan lainnya," katanya kepada ERA, Sabtu (24/12/2022).

Djunaedi juga menegaskan telah menurunkan peralatan yang memadai agar tidak ada korban akibat bencana banjir yang terjadi di Sulawesi Selatan.