Mainan Latto-Latto Khas Makassar Jadi Incaran di Pasar Tanah Abang
ERA.id - Busana viral oversize hingga mainan anak latto-latto khas Makassar, jadi produk incaran konsumen di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, sehari menjelang perayaan Natal 2022, Sabtu (24/12/2022).
"Kaos yang nyaman banget karena terbuat dari bahan rayon berkualitas premium. Baju ini konveksi sendiri (lokal)," kata pedagang di kios Jembatan Multiguna Tanah Abang, Richard di Jakarta, Sabtu.
Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung bahan. Untuk jenis katun dibandrol mulai dari Rp50 ribu per helai, sedangkan kualitas yang lebih rendah berbahan baby terry seharga Rp35 ribu per helai.
Produk tersebut disebut "oversize" sebab ukurannya yang relatif lebih besar dari bentuk tubuh penggunanya. Salah satu ciri khasnya adalah potongan bawah kain bagian punggung yang lebih panjang dari bagian depan.
Corak pakaian juga bervariasi, umumnya menampilkan cetakan sablon sosok perempuan berhijab dengan pose yang beragam.
Richard menyebut kain dari baju tersebut berjenis impor dari China dan Bangladesh. Khusus Natal dan tahun baru kali ini, ia menyetok hingga 1.500 helai, hampir 1.000 helai di antaranya sudah terjual. "Nyaman banget dipakai karena adem dan nyerap keringat. Modelnya juga kekinian yang trendi, cocok buat ingin tampil simpel tapi elegan," kata salah satu konsumen berhijab, Naura (38).
Pakaian tersebut tampak dipajang pada tiang gantungan hampir di setiap kios pedagang pakaian di sekitar Jembatan Multiguna hingga Sentra Grosir Pasar Tanah Abang.
Produk lain yang juga diincar adalah latto-Latto yang belakangan ini sedang naik daun di kalangan anak-anak. Mainan tradisional yang sudah ada sejak era 1990-an itu, kini kembali marak dijajakan pedagang, salah satunya di Pasar Tanah Abang dengan harga bervariasi mulai dari Rp7 ribu hingga Rp15 ribu per unit.
Bahan pada bandul ada yang jenis plastik dibalut karet hingga murni plastik berukuran bola pingpong.
Permainan Latto-Latto juga dikenal dengan berbagai nama, seperti katto-katto, tek-tek dan cek-cek. Nama itu diambil dari Bahasa Bugis Makassar, yang berarti bunyi tabrakan dari dua bola kecil yang bergerak jika dimainkan.
Cara memainkannya dengan menggoyangkan dan menyeimbangkan dua bola latto-latto untuk saling dibenturkan hingga mengeluarkan bunyi. "Susah juga, harus fokus dan seimbang. Kalau benturannya tidak pas, itu gagal. Saya beli buat anak," kata salah satu konsumen, Heni Ridwan (47).
Sehari menjelang Natal, konsumen di Sentra Grosir Tanah Abang justru didominasi kaum Muslimah yang berburu pakaian gamis dan hijab. "Saya mau beli untuk stok Lebaran tahun depan. Mumpung harganya tidak terlalu mahal," kata konsumen asal Bekasi, Jawa Barat, Riesty.
Bahan gamis yang diincar adalah jenis waffle impor dari China yang sedang tren saat ini. "Selain pakaian jadi, saya juga cari bahan waffle. Kalau lihat harga eceran di Tanah Abang masih masuk untuk dijual lagi Lebaran nanti," katanya.
Kain waffle dengan ciri khas berongga kotak-kotak itu dibandrol Rp89 ribu per meter.