Terungkap! Motif Penembakan Orang Kurdi di Paris karena Rasis, Emmanuel Macron: Menjijikkan!
ERA.id - Seorang pria Prancis berusia 69 tahun melakukan penembakan dan membunuh tiga orang di kawasan Kurdi di Paris, Jumat (23/12/2022). Ia mengaku kepada penyelidik bahwa ia seorang rasis, ujar salah satu sumber dilansir dari CNA, Sabtu (24/12/2022).
Penembakan itu terjadi pada Jumat tengah hari dan menyebabkan kepanikan di distrik 10 ibu kota Prancis yang dihuni banyak orang Kurdi. Tiga orang lainnya terluka akibat serangan tersebut.
Pelaku ditemukan dengan sebuah kotak berisi setidaknya 25 selongsong peluru dan dua atau tiga pistol US Army Colt 1911 yang terisi peluru.
Pada Sabtu pagi, jaksa Paris memperpanjang masa penahanan pria bersenjata itu selama 24 jam dan memberikan tuntutan tambahan karena bertindak dengan "motif rasis". Pelaku ditahan dengan tuduhan pembunuhan, percobaan pembunuhan, kekerasan bersenjata, dan pelanggaran undang-undang senjata.
Pelaku penembakan awalnya menargetkan pusat budaya Kurdi sebelum memasuki salon di mana ia ditangkap.
Dari tiga orang yang terluka, satu dirawat intensif di rumah sakit dan dua dirawat karena luka serius. Menurut Dewan Demokratik Kurdi di Prancis (CDK-F), korban tewas termasuk seorang wanita dan dua pria.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan serangan itu sebagai "serangan menjijikkan kepada orang-orang Kurdi di Prancis" dan memerintahkan kepala polisi Paris untuk bertemu dengan para pemimpin komunitas Kurdi pada hari Sabtu (24/12/2022).