Pesan Veteran untuk Generasi Muda
Juhana(80), misalnya, veteran pembela negara angkatan 1958 yang punya cerita menarik tentang mempertahankan kemerdekaan.
Kepada Era.id, dalam sebuah acara pembukaan cafe di Cihampelas Walk, Bandung, Juhana menceritakan perjuangannya dalam membela negara. Apalagi, pemberontakan di daerah banyak terjadi setelah Indonesia merdeka di tahun 1945.
"Saat menyaksikan pidato proklamasi Pak Presiden (Soekarno) saya bertekad untuk mengikuti pendidikan militer. Hingga pada 1958 saya bersama para pembela lain mendapatkan tugas untuk pertempuran dengan para pemberontak yang ada di daerah Sumatra Utara, Sulawesi, Kalimantan Barat hingga perlawan terhadap para Gerombolan DI/TII dimana tujuan mereka ingin memerdekakan daerahnya dengan lepas dari Indonesia," kata Juhana.
Baginya, kemerdekaan Indonesia sangatlah mahal lantaran banyak kawannya yang gugur demi mempertahannkan kemerdekaan yang pada saat itu masih sangat rentan.
Tak hanya tentara luar negeri yang pada saat itu masih ingin menguasai Indonesia, daerah-daerah di Indonesia berkukuh ingin memerdekakan wilayahnya agar menjadi sebuah negera.
Kini, pria baya yang tinggal di Asrama Kudjang Tongkeng, Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung ini pun bisa mengisi kemerdekaan dengan banyak hal. Kini, Dia pun menghabiskan masa merdekanya dengan sejumlah kegiatan sosial.
"Walau saya sekarang saya sudah berada di usia senja, saya masih aktif di kegiatan kemanusiaan salah satunya menjadi pendiri Sekolah PAUD di Asrama tempat saya tinggal," kata Juhana.
Dia pun memberikan pesan kepada generasi muda saat in lewat puisinya. Juhana berharap generasi muda selalu bertanggung jawab jangan sampai menodai makna kemerdekaan dengan bermalas-malasan. Apalagi, kata dia, tugas mempertahankan negara Indonesia saat ini berada di tangan generasi muda.
Isi puisi Juhana, Veteran Pembela angkatan 1958:
Hari ini Tanggal 17 Agustus 2018
Hari dimana lahir bangsa yang suci
Bangsa yang merdeka
Kemerdekaan yang diraih, Bukan diberi
Namun diperjuangkan
Perjuangan yang tidak sia-sia,
meskipun dibayar dengan darah dan nyawa
Kutitipkan bangsa ini, untuk generasi penerusku
Jangan pernah kau nodai kemerdekaan suci ini
Ingatlah indahnya negeri ini, berkat kegigihan dan keberanian para pejuang sejati
Merekalah Kusuma Bangsa
Kemerdekaan ini sangatlah mahal
Jutaan jiwa gugur di medan laga demi satu kata "merdeka"
(Anda Mahardhika/era.id)