Karimunjawa Krisis BBM, Kapal Perang Akan Dikerahkan
ERA.id - Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM). Stok BBM di SPBU Karimunjawa per hari Sabtu (31/12/2022) tinggal 300 liter Dexlite, sementara stok Pertalite dan Biosolar habis. Kondisi ini tak lepas dari terganggunya suplai pasokan karena cuaca buruk.
Jumaliyah (32), warga Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa, mengatakan, kelangkaan BBM itu sudah dialami selama satu pekan terakhir. Kondisi ini mempengaruhi aktivitas masyarakat sehari-hari.
"BBM ini habis, untuk (antar) anak ke sekolah TPQ susah. Ini sudah mulai banyak yang izin tidak masuk karena BBM habis. (Kesulitan) BBM ini sudah berlangsung satu minggu," kata dia.
Sumarto (60), warga Desa Karimunjawa, juga mengatakan kelangkaan BBM mengganggu aktivitasnya. Apalagi Karimunjawa merupakan destinasi wisata. Jika pasokan BBM ke Karimunjawa terganggu, sektor wisata juga dapat terhambat.
"Seharusnya pengelola BBM sudah tahu cuaca yang seperti ini kuota harus ditambah biar kegiatan masyarakat tidak terganggu. Sejak musim angin ini datang, BBM begitu sampai sepuluh hari sudah nggak ada," katanya.
Penjabat Bupati Jepara Edi Supriyanta mengatakan kebutuhan BBM di Karimunjawa cukup besar, yakni mencapai 75 ribu liter Biosolar dan 35 ribu liter Pertalite tiap bulan.
"BBM kita lagi menipis. Yang ada di Karimunjawa sekarang sekarang tinggal Dexlite sebanyak 300 liter. Kita masih butuhkan Biosolar 75 ribu liter, Pertalite 35 ribu liter. Kami harap nanti Pertamina sesegera mungkin mengirim apabila cuaca sudah bagus," kata Edi.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan telah berkoordinasi dengan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) untuk meminjam kapal perang guna mengangkut BBM ke Karimunjawa.
Menurutnya, BBM yang tersedia tidak dapat dikirim karena tidak dapat menerobos ombak yang tinggi di perairan Laut Jawa. Satu-satunya solusi adalah mengirim BBM menggunakan kapal perang milik Angkatan Laut untuk menerobos ombak tinggi.
"Tadi sudah koordinasi dengan KSAL, langsung bilang oke dan langsung telepon Danlanal. Saya senang banget Pak KSAL memberikan dukungan. Tinggal teknisnya saja. Maka gambarannya tadi mungkin truk-truk tangki itu diisi penuh, berapa tangki, masukin kapal bawa ke sana. Ini solusi. Tidak usah menunggu lama, kita musti kreatif, kita musti berkolaborasi untuk menyelesaikan itu," kata Ganjar.
Ganjar juga meminta Penjabat Bupati Jepara Edi Supriyanta dan Camat Karimunjawa Muslikhin untuk standby dan memantau perkembangan dan memberikan informasi terkini di Karimunjawa.
"Kita akan pantau itu terus-menerus. Pak Bupati juga saya minta untuk standby, Camatnya saya minta standby agar kita bisa diberi informasi terupdate," jelasnya.
Sebelumnya warga Karimunjawa telah menerima bantuan bahan pokok yang dikirim dari Semarang menggunakan KM Kelimutu. Bantuan tersebut berupa 2 ton beras, 5.700 liter minyak, 5.700 kg gula, 2.000 kg telur, serta sayuran.
Bantuan dari pemerintah pusat, Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkab Jepara tersebut untuk mencukupi kebutuhan hingga kondisi cuaca ekstrem kembali normal.