Cerita Joni si Jago Panjat Tiang Bendera
Aksi heroik Joni mengundang banyak pujian dari berbagai pihak. Tak hanya itu, dia pun banjir hadiah dari pemerintah maupun perseorangan, baik mendapat uang tunai ataupun beasiswa hingga dia tamat kuliah.
Soal panjat memanjat, ternyata Joni sudah akrab dengan itu. Ayah Joni, Victorino Fahik Marcal berkata, Joni sudah terbiasa memanjat pohon sehari-harinya.
"Keseharian dia di rumah dia biasa naik pohon pinang," katanya, di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Joni mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Mery/era.id)
Ini pula yang membuat dia sering jadi juara lomba panjat pinang saat perayaan 17 Agustus-an. Bocah yang duduk di kelas VII SMP Negeri 1 Silawan, Atambua, NTT ini sering mencapai puncak pinang dan memboyong hadiah yang dipajang.
"2016 dia (lomba) naik pinang 17 Agustus dia dapat satu kompor. Lalu, dia juga pernah dapat DVD satu," kata dia.
Peristiwa dia memanjat tiang bendera bukan hal yang sulit buat dia. Aksi ini, kata Victor, sekaligus menunjukkan sikap Joni yang cinta tanah air.
Saat peristiwa itu terjadi, Joni sebenarnya sedang sakit. Dia sedang beristirahat di ruang kesehatan. Namun, dia tergugah untuk membetulkan tali yang terlepas dari tiang bendera itu.
"Kemarin itu, 17 Agustus ini kan dia tidur, dia lelah, perut sakit. Anak SMA (Paskibra) sudah persiapan (upacara), mau dikibarkan ditarik talinya tahu-tahu putus. Itu sudah upacara, itu talinya pergi ke atas. Maka itu pak Wakil Bupatinya ambil alih (upacara) dan bilang 'siapa berani naik tiang bendera itu ambil talinya'," tutur dia.
"Joni itu dengar, padahal dia lagi sakit perut. Dia dengar dan langsung bangun. Dia buka sepatu dia naik (tiang) sampai di tengah, saya baru liat Joni yang naik ini, tahu-tahu ambil nafas pak Bupati bilang 'adik turun', dia dengar tapi merayap terus. Sampai di atas mau pakai tangan tarik tali tidak bisa, dia pakai gigi, dia gigit talinya baru turun. Dia ikat lagi, dan baru mulai kembali upacaranya," sambung Victor.
Victor pun bangga dengan tingkah anaknya itu. Dengan aksi Joni, upacara ini pun berjalan kembali.
"Saya bangga saya senang. Dia tarik tali bendera itu merasa senang. Kalau dia tidak naik kan nanti bendara ini tidak berkibar. Anaknya naik ambil talinya turun maka itu bendarnya bisa berkibar," tuturnya.