PDIP Undang Jokowi di Acara HUT ke-50, Parpol Lain Ikut Diundang?
ERA.id - DPP PDI Perjuangan akan mengundang Presiden Joko Widodo dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 partainya di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Selasa (10/1) mendatang. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dirinya sudah bertemu langsung dengan Jokowi untuk menyampaikan undangan.
"Kemarin kami mengundang bapak Presiden Jokowi (ke perayaan HUT ke-50 PDIP)," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Selain Jokowi, DPP PDIP juga membuka peluang mengundang partai politik lain untuk ikut merayakan HUT ke-50 partainya. Namun, siapa saja yang akan diundang masih belum final.
"Sekarang baru tanggal 3 Januari, sehingga nanti akan dilakukan finalisasi lebih lanjut terhadap siapa saja yang diundang dalam pembukaan HUT PDI Perjuangan," kata Hasto.
Namun, dalam pembukaan HUT ke-50 PDIP, kata Hasto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan mengkhususkan diri berdialog dengan kader akar rumputnya.
"Yang jelas, Ibu Megawati sendiri, beliau akan lebih banyak untuk berdialog dengan kekuatan akar rumput dari PDI Perjuangan, terutama anak ranting, ranting, PAC, serta satgas partai," kata Hasto.
Adapun HUT ke-50 PDIP akan mengusung tema "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam"; dengan Sub Tema: "Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".
Hasto mengatakan, rangkaian acara HUT ke-50 PDIP akan berlangsung dari 10 Januari hingga 31 Mei 2023. Puncak acara HUT akan dilakukan di tengah rakyat dengan berbagai macam kegiatan turun ke bawah.
"Dalam Peringatan 10 Januari itu membuka seluruh rangkaian HUT-nya. Puncak acara berada di tengah rakyat itu ketika seluruh partai turun ke bawah dan nanti dengan berbagai kegiatan," kata Hasto.
Dia menjelaskan, hal itu sekaligus untuk memperkuat konsolidasi partainya di level akar rumput demi memenangkan kembali Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Agenda PDIP Perjuangan di dalam mengisi tahun-tahun politik semua berkonsolidasi dan terus bergerak ke bawah dalam menyuarakan semangat Indonesia yang berdaulat Indonesia yang berdikari dan berkepribadian dalam kebudayaan," pungkasnya.