Ketua Harian DPP Gerindra Singgung Kader Ngaku Loyal tapi Malah Bermanuver, Sindir Sandiaga?
ERA.id - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyinggung soal loyalitas kader partainya. Dia mengingatkan bahwa loyalitas harus sejalan dengan perbuatan dan tindakan. Hal itu disampaikan melalui instruksi hariannya kepada seluruh kader Partai Gerindra, Rabu (4/1/2023).
"Pembuktian loyalitas kader Gerindra saat ini adalah kesatuan antara perbuatan dan tindakan," kata Dasco.
Adapun loyalitas yang dimaksud itu berkaitan dengan persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024, termasuk pemilihan presiden (pilpres). Diketahui, Partai Gerindra sepakat kembali mengusung Ketua Umumnya Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Dia menegaskan, loyalitas itu harus dibuktikan dengan tindakan dan perbuataan bahwa kader Partai Gerindra akan memperjuangan Prabowo sebagai presiden mendatang.
"Apakah dia maksimal berbicara dan bertindak memperjuangkan terpilihnya Pak Prabowo Subianto sebagai presiden 2024," ucap Dasco.
Dia lantas menyinggung adanya kader yang mengaku loyal terhadap partainya, namun kerap bermanuver di tempat lain.
"Atau berbicara loyalitas tetapi malah bermanuver lain," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI itu mengingatkan, Partai Gerindra memiliki doktrin yang dikenal dengan istilah "perkalian nol", yang mengacu pada sistem penilaian kualitas kader yang menomorsatukan loyalitas atau kesetiaan pada perjuangan partai.
Tanpa adanya kesetiaan, maka kelebihan yang dimiliki kader tersebut sama saja tidak ada nilainya.
"Tanpa adanya kesetian, semua kelebihan seorang kader akan dikalikan dengan nol, alias tidak ada nilainya sama sekali," ucap Dasco.
Dia lantas mencontohkan, ada kader yang dengan paket lengkap seperti memiliki kecerdasaan, keberanian, tangkas, populer, dan militan. Semua aspek itu masing-masing nilainya 20 dan jika ditotal nilanya 100.
Namun, ada satu hal yang menjadi penilaian kunci yaitu loyalitas. Jika kader yang berhasil mendapatkan nilai 100 itu ternyata tidak loyal, maka akan dikalikan nol alias hilang sama sekali.
"Loyalitas tidak bisa dibandingkan satu demi satu dengan variabel-variabel penilaian tadi. Sebaliknya loyalitas adalah menjadi variabel penentu bernilai atau tidaknya variabel-variabel yang lain," papar Dasco.
Loyalitas terhadap partai, kata Dasco, artinya mematuhi semua keputusan dan arahan partai yang telah disepakati bersama.
"Semoga kita tidak termasuk kader yang terkena perkalian nol," ucapnya.
Sebagai informasi, belakangan hubungan DPP Partai Gerindra dan Sandiaga Uno dikabarkan sedang tidak harmonis.
Bermula dari kabar yang menyebut Sandiaga tak lama lagi bakal menjadi kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), lantaran merniat maju sebagai capres di Pilpres 2024.
Sementara dalam sejumlah kesempatan, Sandiaga kerap menegaskan bahw dirinya tetap kader Partai Gerindra dan loyal terhadap keputusan partainya, termasuk mengusung Prabowo sebagai capres.