Memilukan, Angin Kencang Terbangkan Atap Seng Warga Kepri

ERA.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melaporkan angin kencang menyapu atap lima rumah di Kabupaten Lingga dan satu rumah di Kabupaten Bintan.

Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi di Tanjungpinang, Kamis, mengatakan angin kencang yang menyapu atap lima rumah terjadi di Dusun I Tanjung Ambat dan Dusun 2 Tekoli, Desa Pulau Batang, Kecamatan Temiang Pesisir.

Rumah tersebut milik Jaakfar, Ridwan, Raisah, Suparwan, dan Bustami. "Ada 17 orang yang tinggal di rumah yang rusak parah akibat angin kencang tersebut," ujarnya.

Pada saat yang sama angin kencang juga menghancurkan atap satu unit rumah di Kampung Kuala Lumpur RT 02/RW 06, Kelurahan Kijang Kota, Kecamatan Bintan Timur, Bintan. Rumah tersebut milik Ruslan. "Ada lima orang yang tinggal di rumah tersebut," ucapnya.

Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Sementara kerugian material masih dihitung oleh pemerintah daerah setempat.

Tim penanggulangan bencana juga menganalisis kebutuhan mendasar yang dibutuhkan oleh para korban, sebagai dasar bagi pemerintah daerah menyalurkan bantuan.

Selain mendapat bantuan dari Pemkab Lingga dan Bintan, kata dia, Pemprov Kepri juga memberikan bantuan sandang dan pangan. "Angin kencang yang disertai hujan deras dan petir kerap terjadi sejak musim angin utara," katanya.

Hasbi mengemukakan sejak November 2022 sampai sekarang, cuaca ekstrem beberapa kali terjadi di sejumlah kawasan pesisir di Bintan, Lingga, Tanjungpinang, dan Natuna.

Cuaca ekstrem saat musim angin utara bukan hanya angin kencang, melainkan juga banjir rob, gelombang tinggi dan angin puting beliung. "Beberapa kawasan juga terjadi banjir rob," katanya.

Ia mengimbau warga pesisir untuk mewaspadai cuaca ekstrem tersebut selama musim angin utara. Puncak angin utara diperkirakan terjadi pada Februari 2023.

"Kalau gelombang laut sekarang tidak terlalu tinggi dibanding awal Januari 2023. Misalnya, di Natuna dan Anambas biasanya mencapai 4-6 meter, sejak beberapa hari ini sekitar 2,5 meter," tuturnya.