Anthony Ginting, 'Karate Kid' Lapangan Bulu Tangkis

Jakarta, era.i d- Perjuangan tak kenal menyerah Anthony Ginting saat melawan Shi Yuqi (China) di babak final cabang olahraga bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018, Rabu (22/8) malam, membuat decak kagum bangsa Indonesia. Meski Indonesia gagal meraih medali emas lantaran kalah 1-3 dari China, Anthony berhak dinobatkan sebagai the real hero

Kalau saja pertandingan semalam ada dalam sebuah film, Anthony pasti akan kembali berdiri dengan satu kaki dan menyudahi perlawanan Shi Yuqi. Ya, apa yang diperlihatkan Anthony mengingatkan kita kepada film Karate Kid. Baik dalam versi orisinal (1984) maupun versi remake-nya (2010), sang tokoh utama sama-sama menderita cedera kaki di saat-saat akhir.

Di versi orisinal, Daniel La Russo yang diperankan Ralph Macchio harus menghadapi Johnny di partai final turnamen karate. Dalam pertandingan itu Johnny sempat tersudut dan berdarah di bagian hidung akibat serangan yang dilancarkan Daniel. John Kreese--sensei dari Johnny--memerintahkan muridnya untuk melukai kaki Daniel yang sebelumnya sudah cedera. Daniel pun kesakitan dan tak mampu berdiri dengan sempurna.

Ia lantas mengambil posisi burung bangau, teknik berdiri dengan satu kaki yang ia dapatkan dari sensei-ny, Mr. Miyagi, ketika berlatih di pantai. Daniel lalu melompat sambil melakukan tendangan keras ke arah dagu  Johnny yang hendak menyergapnya. Johnny pun terjatuh dan Daniel memenangkan turnamen. 

Foto: Twitter @KarateKidMovie

Di versi remake juga tidak jauh berbeda ceritanya. Dre Parker (Jaden Smith) dan Cheng saling berhadapan di babak final. Master Li, guru dari Cheng, menyuruh Cheng menyerang kaki Dre yang sudah cedera hingga membuatnya tak mampu lagi menendang dan menangkis. Tetapi Dre pantang menyerah. Meski berdiri dengan satu kaki, ia bisa mengalahkan Cheng dengan sebuah tendangan salto.

Foto: Twitter @KarateKidMovie

Pertarungan hingga tetes keringat penghabisan--karena semalam tidak ada tetesan darah--yang ditampilkan Anthony benar-benar luar biasa. Meski kakinya sudah merasa sakit, ia tetap berusaha melawan Shi Yuqi. Ajaibnya, ia masih bisa meraih poin dengan gerak kaki yang terbatas.

Ia berkali-kali bangkit meski kaki kirinya tak bisa ditekuk. Rasa sakit yang dialaminya merupakan gabungan dari kram kronis dan dehidrasi. Tarikan kram yang dirasakannya juga tidak main-main. Menjalar dari ujung jari sampai paha sebelah kiri.

Di penghujung gim ketiga, saat kedudukan 20-21, Anthony tidak mampu melanjutkan pertandingan. Ia lantas meminta waktu break kepada wasit, tapi tidak diizinkan, hingga pertandingan harus diakhiri dan Anthony dinyatakan kalah retired akibat cedera.

Setelah itu, Anthony langsung menjatuhkan diri dan terbaring di pinggir lapangan. Padahal, Anthony unggul dengan skor 21-14 pada gim pertama meski di gim kedua Shi Yuqi menang 23-21.

Tapi inilah indahnya olahraga. Tindakan sportivitias diperlihatkan Shi Yuqi. Ia menghampiri Anthony, memberikan semangat dan berusaha menanyakan keadaan Anthony. Shin Yuqi lalu menepuk dada Anthony dan menggenggam tangannya. Seisi venue pun bertepuk tangan.

Seperti halnya Shi Yuqi, karakter Johnny dan Cheng dalam Karate Kid pun bertindak sportif dengan menghampiri lawannya. Bedanya, mereka mengambil piala dari Master of Ceremony (MC) dan menyerahkannya kepada Daniel/Dre. Kita bangga dengan perjuangan Anthony. Meski tidak memenangkan medali emas, ia berhasil memenangkan hati bangsa Indonesia. Ya, ini dunia nyata. Bukan dalam film.

Baca Juga : Lagi, Indonesia Tambah Emas dari Cabor Paragliding  

   

Tag: bulu tangkis asian games 2018 cabang olahraga boccia hari film nasional 2018