Ferdy Sambo: Seolah Saya Penjahat Terbesar Sepanjang Sejarah Manusia
ERA.id - Terdakwa pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo tidak menyangka bila dirinya dituduh sebagai penjahat paling besar dalam sejarah manusia.
"Sejak awal saya ditempatkan sebagai terperiksa dalam perkara ini. Beragam tuduhan telah disebarluaskan di media dan masyarakat, seolah saya adalah penjahat terbesar sepanjang sejarah manusia," kata Ferdy Sambo saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi, ketika sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
Tuduhan itu ialah menyiksa Yosua, memiliki bunker yang berisi uang ratusan triliun, menjadi bandar narkoba, hingga melakukan lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT), selingkuh, menaruh uang ratusan triliun di reking Yosua. Dari semua itu tuduhan itu, Ferdy Sambo membantahnya dan hal itu tidak benar.
"Yang kesemuanya adalah tidak benar dan telah sengaja disebarkan untuk menggiring opini yang menyeramkan terhadap diri saya, sehingga hukuman paling berat harus dijatuhkan tanpa perlu mendengar dan mempertimbangkan penjelasan dari seorang terdakwa seperti saya," tambahnya.
Ferdy Sambo menegaskan tak ikut menembak Brigadir J. Kebohongannya ini semata-mata untuk melindungi Bharada Richard Eliezer (Bharada E) yang telah menembak Yosua.
Dia meminta maaf karena Yosua menjadi korban dalam peristiwa ini. Mantan jenderal bintang dua polisi ini mengaku hidupnya langsung terpuruk ketika ditetapkan menjadi tersangka dan terdakwa dari perkara pembunuhan berencana Brigadir J ini.
"Di dalam jeruji tahanan yang sempit saya terus merenungi betapa rapuhnya kehidupan saya sebagai manusia, tak pernah terbayangkan jika sebelumnya kehidupan saya yang begitu terhormat, dalam sekejap terperosok dalam nestapa dan kesulitan yang tidak terperikan. Demikianlah penyesalan kerap tiba belakangan, tertinggal oleh amarah dan murka yang mendahului," ucapnya.
Ferdy Sambo berharap agar majelis hakim bisa memutuskan perkara ini dengan seadil-adilnya. Terdakwa ini lalu meminta maaf ke keluarga Yosua, Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta seluruh masyarakat Indonesia.
Selain itu, dia juga meminta maaf ke istrinya, Putri Candrawathi dan seluruh keluarganya.