Ridwan Kamil Bakal Bangun Patung Soekarno di Bandung, PDIP Jabar: Jangan Jadi Alat Politik
ERA.id - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Emil bakal membangun Patung Soekarno. Rencana pembangunan patung itu sebagai bentuk kekaguman dan kecintaannya kepada Sang Proklamator.
Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri HUT ke-50 PDIP di Bandung, Sabtu (28/1/2023).
Merespons pernyataan itu, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat, Yunandar Rukhiadi Eka Perwira mengaku inisiasi itu belum diterimanya. Bahkan, tidak ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat.
"Di acara PDIP saja makanya beliau (Ridwan Kamil) mengatakan itu bukan sesuatu yang sejak lama masuk ke dalam program. Ngga ada, kalau di dalam program ada saya tahu itu. Misalkan di RPJMD, ngga ada. Insidental," kata Yunandar melalui sambungan telepon, Senin (30/1/2023).
Namun, Yunandar menilai inisiasi itu menjadi hal yang bagus. Sebab, Kota Bandung tidak hanya memiliki bukti sejarah tetapi terdapat proses yang dilalui oleh Soekarno. Mulai dari kuliah, menjadi pelopor Partai Nasionalis Indonesia (PNI), saat dipenjara di Banceuy, hingga membuat Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Itu semua proses ada di Bandung. Kalau melihat pengalaman, Ridwan Kamil (saat jadi Wali Kota Bandung) tidak pernah mengumumkan ke publik atau ke DPRD, tiba-tiba sudah ada seperti patung Soekarno di sekitaran Jalan Banceuy, Kota Bandung," ucapnya.
"Nah maksud yang ini apakah seperti itu atau misalkan ukurannya besar atau bagaimana, belum ada," kata Yunandar menambahkan.
Akan tetapi, Patung Soekarno yang ada di Kota Bandung saat hanya mewakili sejarah saat di Penjara Banceuy. Jadi apabila ingin membangun Patung Soekarno di Kota Bandung harus mewakili seluruh sejarahnya mulai dari kuliah sampai mencanangkan KAA.
"Itu butuh simbol yang mungkin bersifat lebih universal. Apakah sebagai Bapak Bangsa atau Proklamator. Mungkin tempatnya juga sedikit berbeda, harus dipilih yang lebih representatif," ucapnya.
Menurutnya, sosok Soekarno bukan hanya milik partai tetapi milik Bangsa Indonesia bahkan milik dunia. Sebab, banyak negara yang terinspirasi oleh ide-ide Soekarno.
"Jadi itu (tujuan) sesuai yang menurut saya, tidak bisa dikaitkan dengan arti politik yang sempit. Tapi jangan juga dijadikan alat politik," tuturnya.
Oleh karena itu, pembangunan Patung Soekarno harus bertujuan untuk menghargai jasa para pahlawan khususnya Sang Proklamator. Kemudian untuk memberikan satu budaya bahwa yang namanya orang dengan prestasi luar biasa harus diapresiasi.
"Di semua negara itu kan yang namanya Bapak Bangsa pasti ada penghormatannya baik berupa patung, monumen, dan lainnya. Sebenarnya itu yang diharapkan," tutupnya.