Alumni 212 Ajak Umat Islam Boikot Produk Swedia dan Belanda
ERA.id - Persaudaraan Alumni (PA) 212 mengajak umat Islam memboikot produk-produk buatan Swedia, Denmark dan Belanda. Ketiga negara tersebut dinilai mendukung aksi intoleransi.
Hal ini merupakan sikap atas aksi pembakaran Al-quran oleh tokoh politik di Swedia.
"Menyerukan kepada umat Islam seluruh dunia untuk bersatu dan bahu membahu dalam melawan penistaan terhadap kitab suci Al-quran dengan melakukan aksi nyata seperti melakukan pemboikotan terhadap produk-produk negara Swedia, Denmark, dan Belanda yang telah melindungi dan memfasilitasi penistaan terhadap kitab suci Al-quran," ujar Ketua Umum PA 212 Abdul Qohar melalui keterangan tertulis, Senin (30/1/2023).
PA 212 bersama dengan FPI dan GNPFU juga menegaskan mengutuk keras tindakan intoleransi yang dilakukan Rasmus Paludan dan Edwin Wagensveld.
Selain itu, juga mengutuk keras sikap negara Swedia, Denmark dan Belanda yang dinilai memfasilitasi aksi intoleransi tersebut.
"Mengutuk dan mengecam keras sikap negara Swedia, Denmark, dan Belanda yang justru melindungi dan memfasilitasi tindakan ekstrimis yang melukai hati umat Islam seluruh dunia," tegas Qohar.
"Serta kami menyerukan agar pelaku penistaan kitab suci Al-quran segera diseret kepada proses hukum," imbuhnya.
Di samping itu, PA 212 menuntut pemerintah Indonesia tidak hanya sekedar mengecam aksi intoleransi saja. Melainkan mengambil tindakan tegas dengan memutus hubungan diplomatik dan mengusir duta besar Swedia, Denmark dan Belanda.
"Menuntut negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam untuk mengambil tindakan nyata terhadap Swedia, Denmark dan Belanda dengan memboikot dan memitus hubungan diplomatik negara-negara yang melindungi dan memfasilitasi penistaan terhadap kitab suci Al-quran," tegasnya.
Sebagai informasi, Pada Sabtu (21/1/2023), Rasmus Paludan dengan sengaja membakar Salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Kota Stockholm.
Aksi pembakaran Alquran ini terjadi pada saat Swedia kesulitan membujuk Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk memberikan izin kepada Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Dia kembali membakar salinan Alquran pada Jumat (27/1/2023) waktu setempat. Kali ini, dia membakar kitab suci umat Islam di depan masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.
Paludan berjanji akan melanjutkan aksinya setiap hari Jumat sampai Swedia diterima Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).