Kasus Stunting di Kabupaten Tangerang Capai 9.200 Anak, Turun Drastis dari 16.100 Kasus
ERA.id - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Tangerang mencatat, kasus stunting pada 2022 anak di wilayahnya menurun dibandingkan tahun 2021. Saat ini, penyakit gagal tumbuh itu tercatat 9.200 kasus di Kabupaten Tangerang.
"Sejak 2021, angka stunting di kita ada 16.100 kasus, dan di akhir 2022 terdata ada 9.200 kasus. Jadi ada penurunan hampir 100 persen," ujar Kepala DPPKB Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, Selasa (31/1/2023).
Hendra mengatakan dari hasil survei status gizi Indonesia, ada delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten yang berhasil menurunkan kasus stunting. "Kabupaten Tangerang berada di posisi keempat dari delapan kabupaten/kota di Banten," ucap dia.
Menurut Hendra, dengan adanya penurunan itu menunjukkan penanganan stunting yang dilakukan tim percepatan penurunan dari berbagai stakeholder membuahkan hasil positif.
"Dan ini hasil upaya kita bersama stakeholder terkait penekanan angka stunting, baik program-program dari Dinas Kesehatan maupun dari DPPKB," tuturnya.
Hendra menuturkan, dengan hasil positif dari penekanan angka stunting tersebut, pihaknya akan terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting pada 2023. Caranya, dengan turun ke lapangan untuk mengedukasi masyarakat dan melakukan revitalisasi posyandu.
"Terutama dari Dinas Kesehatan akan melakukan pengobatan terhadap anak yang stunting, kemudian DPPKB melakukan sosialisasi dan pencegahan kepada keluarga yang beresiko stunting secara door to door," jelasnya.
Selain melakukan sosialisasi dan pengobatan dalam pencegahan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Permukiman Kabupaten Tangerang untuk melakukan pembangunan fasilitas jamban layak bagi keluarga kurang mampu di daerah itu.
"Sementara sampai sekarang untuk wilayah yang terdata sebaran kasus stunting paling banyak yaitu di Kabupaten Tangerang wilayah utara, dimana terdapat kurang lebih 300 kasus stunting di setiap kecamatannya," jelasnya.