Kader PKB Sebut Salam Penutup Erick Thohir di Acara Satu Abad NU Belepotan
ERA.id - Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Umar Syadat Hasibuan, menyindir salam penutup Menteri BUMN Erick Thohir yang belepotan saat berpidato di acara Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU).
Erick sendiri diketahui menjadi Ketua Panitia Peringatan Satu Abad NU. "Pendatang baru yg tiba-tiba jadi NU banget. Salam penutupnya jadi belepotan gini. Mestinya belajar yang benar pengucapannya bung ET. Ini ucapannya yang benar: Wallahul muwaffiq ila aqwamit tharieq," tulis Umar lewat akun Twitter-nya.
Dari video yang dilihat ERA, Erick menutup pidatonya dengan kalimat, "wolu muwafiq ila wakmin thoriq." Kalimat inilah yang kemudian diluruskan oleh Umar.
Sebelum menutup, Erick menyebut NU sebagai organisasi Islam terbesar yang telah berdiri melintasi berbagai zaman dan generasi.
"Mulai masa penjajahan, masa kemerdekaan, masa reformasi, hingga kini di era digital. Meski zaman terus berganti, NU tetap relevan dan dicintai masyarakat. Ini jadi pertanda para tokoh NU terdahulu telah menciptakan pondasi yang kokoh," ujar Erick dalam sambutannya pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Erick berharap NU terus bisa menanamkan dan menyebarkan Islam Nusantara untuk generasi penerus bangsa. Apalagi, berdasarkan hasil sebuah survei, 71,8 persen masyarakat menganggap NU memiliki peran penting dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia.
"Selain itu, 81 persen masyarakat Indonesia juga meyakini NU akan memberi manfaat yang semakin baik untuk NKRI," ujar pria yang juga menjabat Menteri BUMN tersebut.
Erick mengingatkan warga Nahdliyin untuk mempertahankan energi positif yang dimiliki NU. Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo, kata dia, sudah sangat baik dan patut disyukuri.
Dia berharap NU di bawah kepemimpinan K.H. Yahya Cholil Staquf akan terus berada di belakang pemerintah dalam mendukung NKRI dan Pancasila.
Hadir dalam kesempatan itu Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI K.H. Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf bersama jajaran pengurus PBNU. Puluhan ribu kader NU yang memenuhi tribun stadion dan lebih dari satu juta Nahdliyin di sekitar stadion.