Pocophone F1, Smartphone Flagship dengan Harga Terjangkau
Untuk spesifikasi, Pocophone F1 mengusung prosesor Snapdragon 845, baterai 4.000 mAh, kamera ganda serta layar 6,18 inch dengan resolusi Full HD+. Dengan komponen yang setara perangkat flagship, Pocophone F1 hadir dengan harga yang lebih terjangkau.
Sebut saja untuk varian termurahnya (6GB/64GB) berkisar Rp4,4 juta, dan versi paling mahalnya (8GB/256GB) dihargai Rp6,1 juta. Sementara versi Armored Edition dijual dengan harga Rp6,3 juta dengan kapasitas (8GB/256GB).
Sebagai perbandingan, Oppo Find X yang juga membenamkan chipset yang sama dari Qualcomm tersebut dibandrol Rp12,999 juta. Demikian pula dengan Asus Zenfone 5z yang ditawarkan dengan harga Rp6,499 juta, dan LG G7 ThinQ yang dijual Rp11 juta-an.
"Kita bicara tentang semua yang Anda butuh, dan yang tidak. Fitur-fitur lain itu bikin harga lebih mahal. Pocophone enggak harus follow trend, kami fokus ke kebutuhan pengguna saja," kata Head of Pocophone Global, Alvin Tse, seperti dikutip Antara, Senin (27/8/2018).
Meski memiliki spesifikasi yang gahar, ditambah dengan harganya yang relatif murah. Nyatanya ada beberapa komponen yang harus dikorbankan Xiaomi untuk membuat Pocophone F1 lebih terjangkau.
"Ketika kompetisi makin meningkat, kini smartphone brand makin menghadirkan fitur smartphone yang sebenarnya tidak relevan dengan konsumen. Yang sebenarnya menambah harga dari smartphone," ungkap Alvin.
Dikutip dari The Verge, Pocophone diketahui menggunakan pelapis layar menggunakan Gorilla Glass 3 yang bisa dibilang, sudah ketinggalan zaman. Sebab untuk versi terbarunya di beberapa seri smartphone flagship sudah menggunakan Gorilla Glass 6.
Kemudian konstruksi ponselnya bisa dikatakan biasa saja, berbahan plastik. Kecuali untuk versi Armored yang ditambahkan dengan karet Kevlar. Selain itu tampilan notch pada bagian depan layar yang cukup lebar serta bezelnya yang tidak tipis, membuat tampilannya jadi sedikit kurang memukau. Selain itu, kualitas audio Pocophone F1 juga dikatakan kurang mantap.
"Kami hadirkan sesuatu yang paling penting, misalnya otaknya smartphone. Kami buang sesuatu, tapi juga hadirkan sesuatu, misalnya jack headphone, jadi kamu bisa mendengarkan musik," tutupnya.