Calo Gentayangan di Gelora Bung Karno
Ada delapan orang yang ditangkap polisi dari Polsek Tanah Abang. Mereka kebetulan sedang berkeliaran di sekitar kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta.
"Kita sita tiket voli dan bulutangkis," kata Kapolsek Metro Tanah Abang Ajun Komisaris Besar Polisi Lukman Cahyono, seperti dilansir Antara, Senin (27/8) kemarin.
Mereka yang ditangkap berinisial SPR, MBT, HNG, MDS, MY, IND, SLM dan HMW. Semuanya ditangkap di lokasi berbeda-beda di kawasan GBK, Senayan.
Baca juga: Misteri Tiket Habis Tapi Kursi Kosong Terjawab
Dari penangkapan itu, anggota Unit Reserse Kriminal Polsek Tanah Abang menyita beberapa lembar tiket menonton dan uang tunai Rp750 ribu. Uang itu diduga kuat dari hasil penjualan tiket pertandingan cabang olahraga voli dan bulu tangkis.
Soal penjualan tiket ini memang sempat berujung ricuh. Cek saja menjelang final bulu tangkis beregu Asian Games 2018, Rabu (22/8) lalu di Jalan Pintu I Gelora Bung Karno. Ribuan calon pembeli tiket kecewa karena menerima informasi tiket sudah habis. Padahal mereka antre sejak pagi.
Baca juga: KPK Tunggu Laporan Gratifikasi Tiket Asian Games
Tapi pertanyaan besar kemudian muncul ketika siaran televisi menangkap Istora Gelora Bung Karno, venue berlangsungnya cabang bulu tangkis, tidak penuh. Kecurigaan langsung bermunculan.
Ketua Deputi II Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC) Francis Wanandi buru-buru memberi penjelasan soal ini. Telunjuk mengarah kepada vendor lama, yaitu kiostix yang bermasalah. Terpaksa INASGOC melakukan perpindahan vendor untuk penjualan tiket dari kiostix.com ke blibli.com, tiket.com dan loket.com.
Baca juga: Super Junior Tertular 'Virus' Joget Dayung Jokowi
Faktor lain yang bikin bangku terlihat kosong karena banyak masyarakat yang cuma mau melihat permainan Indonesia saja. Padahal tiket yang dibelinya adalah tiket untuk keseluruhan pertandingan.
Tapi penangkapan delapan calo tiket Asian Games ini menguak fakta baru. Kalau ada calo tiket yang bergentayangan. Cuma polisi belum merilis sejak kapan calo-calo ini beraksi?