3 Fakta Film Dear David, Kisah Pencarian Jati Diri Remaja dengan Fantasi Nakal
ERA.id - Film Netflix Original Indonesia terbaru, Dear David akhirnya mulai tayang di platform tersebut pada 9 Februari 2023. Film ini merupakan karya dari sutradara Lucky Kuswandi, yang menggarap film Ali & Ratu Ratu Queens.
Dear David dibintangi oleh Shenina Cinnamon sebagai Laras, Emir Mahira sebagai David, dan Caitlin North Lewis sebagai Dilla. Film ini bercerita tentang Laras yang memiliki blog rahasia berisi berbagai fantasinya tentang David. Reputasi dan masa depan Laras menjadi pertaruhan saat blog tersebut terbongkar dan ceritanya dibaca seluruh sekolah.
Penasaran dengan berbagai fakta menarik film ini? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Kisah pencarian jati diri remaja dengan fantasi nakal
Cinta segitiga, krisis identitas, eksplorasi seksualitas, serta persimpangan hidup remaja dengan media sosial menjadi benang merah yang menjahit cerita coming-of-age ini. Perjalanan ketiga karakter utama akan saling beririsan dan mendorong ketiganya untuk menerima serta lebih mencintai diri sendiri.
“Dear David membicarakan hal yang sangat universal, yaitu menerima dan mencintai diri sendiri, walau bungkusnya memang film remaja,” terang sutradara Lucky saat konferensi pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2023).
2. Penggambaran karakter remaja yang menyeluruh
Laras, David, dan Dilla sebagai tiga karakter utama di Dear David tampil sebagai remaja dengan pergulatan batinnya masing-masing. Sembari mencoba mengenali dirinya sendiri, Laras berhadapan dengan latar belakangnya yang datang dari keluarga kelas menengah.
David yang terlihat kalem memendam kecemasan akibat trauma masa kecil. Si cuek Dilla ternyata juga memendam amarah dan perasaannya.
“Ketika pertama kali baca naskahnya, saya tersadar bahwa Dilla itu karakter protagonis dan antagonis pada saat yang sama. Kepribadiannya punya berbagai lapisan,” kata Caitlin yang memerankan Dilla.
3. Angkat topik mencintai diri sendiri
Di film ini, ketiga karakter utama berada dalam rentang usia yang menuntut mereka untuk mengenali siapa mereka sesungguhnya dan pada akhirnya mencintai diri sendiri.
Proses ini dihadirkan dengan nyata dan menyentuh, yang bahkan membuat Emir Mahiri berharap bisa menonton filn seperti Dear David di masa kecilnya.
“Saat pertama kali baca naskahnya, saya langsung merasa andai saja saat saya seumur David dan Laras ada film seperti ini yang bisa saya tonton. Jadi film ini seperti surat cinta bagi diri saya sendiri di masa lalu,” ujarnya.
Shenina Cinnamon sendiri mengaku bahwa dirinya pernah berada di posisi Laras. Ia melalui proses yang panjang untuk bisa menerima dan mencintai diri sendiri seperti Laras.
“Saya pernah di posisi Laras, melalui perjalanan tersendiri dan proses panjang untuk bisa menerima dan mencintai diri sendiri. Maka saya ingin menumpahkan apa yang saya lewati melalui Laras,” pungkas Shenina Cinnamon.