Sajikan Tayangan Horor Sadis, Film Para Betina Pengikut Iblis Lolos Sensor 21+

ERA.id - Falcon Black kembali merilis film genre horor yang kali ini berjudul Para Betina Pengikut Iblis. Berbeda dengan film horor biasanya yang mengandalkan jump scare, film ini menyajikan tayangan menakutkan yang cukup ekstrem.

Sepanjang film dipenuhi dengan adegan kekejaman yang sadis dan dipenuhi darah, film Para Betina Pengikut Iblis lulus sensor 21+. Sutradara film Para Betina Pengikut Iblis, Rako Prijanto mengungkapkan, meski menghadirkan banyak adegan sadis, film ini memiliki pesan positif yang bisa dipetik.

"Menurut kami ini sudah sesuai. Namun, film ini bukan hanya menghadirkan ketegangan, tapi juga ada pesan positif yang ingin disampaikan," ujar Rako Prijanto saat konferensi pers di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/2/2023).

Mawar De Jongh, yang memerankan tokoh Sumi mengungkapkan film Betina Pengikut Iblis ini film tersadis yang pernah ia perankan. Ia diharuskan melakoni adegan yang menunjukkan sisi kekejaman karakter yang diperankannya.

Para Betina Pengikut Iblis (dok. Falcon Black)

"Disini, saya diharuskan untuk bisa menciptakan kebencian sekaligus rasa cinta. Saya juga tidak menduga harus memerankan adegan membunuh ayah sendiri. Banyak adegan yang tidak aku duga yang aku harus perankan di film ini. Ini adalah film paling sadis yang pernah aku perankan," ungkap Mawar De Jongh.

Adegan sadis yang harus dilakoni oleh Mawar De Jongh diantaranya adalah memotong leher, menyajikan gulai dengan daging manusia, hingga mencabik-cabik isi perut manusia yang ia bunuh. Namun, ada sejumlah pelajaran yang dapat dipetik Mawar lewat karakter yang diperankannya di film Para Betina Pengikut Iblis.

“Dari Sumi, pastinya harus punya keputusan sendiri, jangan mudah terhasut, harus tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Kalau soal kesulitan pasti ada jalan keluarnya,” terangnya.

Selain Mawar De Jongh, film yang akan tayang serentak diseluruh bioskop Indonesia pada tanggal 16 Februari 2023 ini, juga diperankan oleh Adipati Dolken, Hanggini, dan Sara Fajira.