Wamen BUMN Sebut Indonesia-China Sepakati Kenaikan Biaya Kereta Cepat, Utang ke China Bakal Makin 'Menggunung?'
ERA.id - Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan pemerintah Indonesia dan China telah menyepakati kenaikan biaya atau cost overrun Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Kemarin kami baru dari Beijing, China di mana kita telah sepakat cost overrun yang disepakati oleh Indonesia dan China sehingga bisa cair segera ke PT KCIC," ujar Kartika yang akrab disapa Tiko dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR yang dipantau secara daring di Jakarta dikutip dari Antara, Senin (13/2/2023).
Tiko juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan para anggota Komisi VI DPR terkait persetujuan penyertaan modal negara (PMN) untuk mengatasi kenaikan biaya.
"Kami saat ini sedang menegosiasikan term untuk pinjaman dari China Development Bank (CDB) yang diharapkan bisa selesai dalam satu atau dua pekan sehingga diharapkan nantinya penyelesaian kereta cepat dapat sesuai dengan jadwal (operasional) yakni Juni atau Juli 2023," katanya.
Tiko juga berharap operasional kereta cepat yang nantinya kemungkinan bersamaan dengan kereta LRT nantinya interkoneksi kedua moda transportasi publik tersebut bisa terjadi pada 17 Agustus 2023 atau bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Sebelumnya, Komisi VI DPR menyetujui tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2022 sebesar Rp3,2 triliun kepada PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk menyelesaikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), yang mengalami kenaikan biaya (cost overrun).
DPR meminta Kementerian BUMN untuk memastikan bahwa PMN yang diberikan dapat digunakan KAI untuk menyelesaikan proyek KCJB secara tepat waktu, yakni pada Juni 2023 sesuai timeline yang telah ditetapkan.Kemudian tepat biaya sehingga tidak menimbulkan cost overrun lagi, tepat kualitas, dan tepat guna untuk memberikan manfaat bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung masuk proyek strategis nasional (PSN) yang dibangun melalui kerja sama Indonesia dan China.
Pengerjaan proyek ini menggunakan teknologi tinggi dan melalui transfer pengetahuan dan teknologi sehingga pekerja di Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya.