Kenapa Deddy Mizwar Dipilih Jadi Jubir Jokowi-Ma'ruf Amin?

Jakarta, era.id - Politikus Partai Demokrat Deddy Mizwar (Demiz) disebut-sebut jadi salah satu tim kampanye pemenangan pasangan calon Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Secara kebijakan partai, harusnya Partai Demokrat mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pemilu Presiden 2019.

Pada Pemilu kali ini, Jokowi-Ma'ruf Amin didukung sembilan partai, yaitu PDIP, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Hanura, PPP, PKB, PSI, PKPI, dan Partai Perindo. Sementara, Prabowo-Ma'ruf didukung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN dan Partai Demokrat. 

Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, Deddy --yang merupakan mantan wakil gubernur Jawa Barat-- dibutuhkan untuk menciptakan komunikasi politik menjadi lebih sejuk di bumi parahiyangan itu. 

"Kami lebih mengutamakan peran kang Demiz sebagai jubir, utamanya adalah untuk menciptakan komunikasi publik yang terkait kontestasi Pilpres itu yang lebih dingin, yang lebih adem, tidak provokatif," kata Arsul di Posko Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).

Proses pemilihan Deddy menjadi juru bicara, kata Arsul, berjalan sudah lama. Selama proses lobi pun, Ketua Majelis Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini menyambut secara positif. 

"Sebetulnya sudah lama berkomunikasi. Jadi tentu komunikasinya informal. Kita ajak beliau untuk bersama-sama memenangkan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin," tutur Arsul.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan keputusan Deddy menjadi juru bicara Jokowi-Ma'ruf Amin adalah pilihan pribadi. Hal itu sama dengan ketika di Pilkada Jabar 2018, Deddy menjadi kader Partai Demokrat.

"Saya pribadi baru tahu ini. Kalau benar Kang Deddy Mizwar kemudian masuk menjadi juru bicara Jokowi Ma'ruf kami ucapkan selamat ya. Sepenuhnya itu hak politik beliau, tentu tidak bisa kami batasi. Ini sama seperti ketika menjelang Pilkada Jabar kemarin kang Demiz mengambil pilihan politik masuk menjadi kader Demokrat," tutur Jansen, melalui keterangan tertulis.

"Mungkin sudah digariskan keberadaan kang Demiz ini di Demokrat cuma seumur jagung ya. Inilah bukti sangat cair dan dinamisnya politik Indonesia hari ini. Bisa pihak yang sudah jelas-jelas berbeda posisi politik, tanpa malu, malah merekrut pihak lain dari partai politik yang berbeda untuk menjadi tim suksesnya," tambah dia.

Tag: jokowi-maruf amin prabowo-sandiaga partai demokrat golkar