Analisis BMKG soal Gempa 5,8 SR di Gunungkidul
Dari catatan BMKG, titik pusat gempa terletak pada koordinat 8,93 LS dan 110,22 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 114 km arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul dengan kedalaman 62 km. Gempa juga terasa di Kabupaten Banjarnegara Jateng, Magelang dan Kabupaten Purworejo Jateng.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/9/2018).
Dijelaskan Rahmat, gempa itu terjadi oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault). Tak hanya itu, hasil monitoring BMKG hingga pukul 02.00 WIB, tidak menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,"
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu maupun kabar hoaks yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Nah biar kalian lebih tahu, kekuatan gempa memiliki beberapa skala intensitas kekuatan dari MMI I,II dan III. Skala I MMI artinya getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Untuk skala II MMI artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala III MMI artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.