Nonton Pertunjukan Dagelan Politik 2024 di Semarang yang Digagas Butet, Ganjar: Pesannya Masuk ke Otak

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut sebagai pemimpin yang sehat jiwanya usai menyaksikan pertunjukan ‘Orang-Orang Berbahaya’ di Kota Semarang, Kamis (17/2/2023) malam.

Pentas drama komedi dengan cerita di rumah sakit jiwa itu digagas seniman Butet Kartaredjasa dan penulis Agus Noor melalui program Indonesia Kita. Seperti banyak lakon dagelan yang dibawakan Butet, pentas ini juga menyinggung isu politik menuju 2024.

“Ini tahun politik. Kami menciptakan kesejukan, melihat Indonesia dari perspektif kejenakaan, karena tema-tema yang diangkat melalui program Indonesia Kita ini sampai hari ini ke-38, semangatnya itu semangat untuk merayakan keberagaman,” kata Butet usai pentas.

Dengan cerita dua detektif yang menyelidiki kejadian di RSJ, Butet membalut pesan-pesan politik di pentas itu dengan asyik dan menggelitik.

“Supaya tahun politik itu bukan tahun yang panas, bukan tahun yang mendidih, tetapi tahun yang membawa kita di dalam kegembiraan. Itu semangat yang ingin dihadirkan,” katanya.

Butet pun puas melihat penonton di Kota Semarang antusias menyaksikan pentas ini. “Sangat memuaskan, saya sangat senang dengan energi yang diberikan para penonton yang dilimpahkan ke atas panggung, sangat responsif dan saya percaya penonton Semarang Jawa Tengah punya kecerdasan menangkap simbol-simbol yang disampaikan,” tegasnya.

Dalam acara itu, hadir Ganjar Pranowo menyaksikan sejak awal hingga akhir pertunjukkan. Ia tampak menikmati dan ikut tertawa menyaksikan akting paraa aktor dan komedian seperti Cak Lontong, Akbar, Susilo Nugroho, Marwoto, hingga Inayah Wahid.

Butet menganggap kehadiran Ganjar sebagai penghargaan. Menurutnya, kehadiran pejabat publik di pertunjukkan ‘Orang-Orang Berbahaya’ adalah bukti pemimpin yang sehat.

“Satu penghargaan pejabat publik nonton produk kebudayaan, menunjukkan bahwa pemimpinnya sehat jiwanya,” kata Butet.

Ganjar juga mengapresiasi Butet, para pemeran dan pendukung pentas itu. Menurutnya, penampilan mereka menggambarkan hal-hal yang terjadi di Indonesia.

“Kemasannya menarik, bikin orang terpingkal-pingkal tapi pesannya masuk ke otak dan pikiran serta rasa kita. Bahwa sesuatu yang tidak baik, publik itu tahu. Sesuatu yang kamu sembunyikan, publik itu tahu. Skenario-skenario jahat, publik itu membaca, karena mereka cerdas,” ucapnya.

Ganjar juga senang karena Kota Semarang dipilih program Indonesia Kita untuk menggelar pertunjukan. Ia berharap pementasan serupa bisa lebih sering digelar di Jawa Tengah.

“Agak jarang ini di Semarang, agak jarang ini di Jawa Tengah. Saya menyampaikan terimakasih pada seluruh artis, anda sudah memberikan virus seni budaya agar kemudian nanti seni pertunjukan itu akan lebih banyak menunjukkan artis baru, banyak pertunjukan baru, dan orang akan terasah perasaannya sehingga menjadi peka dan tidak pekok,” tandasnya.