Ada Jembatan, Kok Masih Nyeberang di Jalan?

Jakarta, era.id - Jembatan penyeberangan orang (JPO) adalah salah satu fasilitas umum yang paling sering digunakan masyarakat. Seperti jembatan yang menjadi akses ke Pasar Lenteng Agung dengan Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

JPO itu nampak sempit, sehingga warga harus memiringkan tubuhnya saat berpapasan dengan warga lain. Namun, ada juga masyarakat yang memilih menyeberang di ruas jalan raya ketimbang JPO.

Seorang warga, Yanti (42), mengaku sangat terbantu dengan adanya JPO tersebut karena lebih aman dibanding menyeberang di jalan raya.

"Kalau lewat jalan mah rawan, ngeri," ungkap Yanti sambil menggendong anaknya, saat ditemui era.id di JPO tersebut, Senin (11/12/2017).

Lain halnya dengan Shalwa (13), siswi kelas VIII di salah satu SMP di Jakarta ini mengaku lebih sering menyeberangi ruas jalan ketimbang JPO karena bisa lebih cepat saat akan menuju pasar atau Stasiun Lenteng Agung. Dia tidak takut menyeberang di jalan karena selalu dilakukan bersama warga lainnya.

"Kalau sendiri sih takut, kalau (nyeberang) ramai-ramai enggak," kata Shalwa.

Banyak warga yang memilih menyeberang di Jalan Raya di sekitar Stasiun Lenteng Agung dibanding menggunakan JPO. Hal ini sering menyebabkan kemacetan karena kendaraan harus mengurangi kecepatannya saat ada warga menyeberang.

Kemacetan kerap makin parah karena kerap ada angkot yang menunggu penumpang di pinggir jalan.

Selain JPO di Lenteng Agung, ada juga JPO di dekat Halte Universitas Indonesia.  JPO itu kondisinya tidak terawat, tinggi, sehingga jarang dilalui warga.

Seorang warga sekitar, Deri (23), mengatakan JPO di dekat Halte UI sudah tua dan rusak di beberapa bagian.

Pada bagian lantai JPO terlihat beberapa lubang, karat juga nampak di hampir semua sisi, dan tidak memiliki pencahayaan yang cukup saat malam hari. Ada warga yang enggan menaiki JPO itu karena khawatir menjadi korban kejahatan.

"Ini kan sudah lama juga, ya jadi harus ada yang digantilah," kata Deri.

Tak jauh dari sana, ada juga fasilitas penyeberangan yang modelnya berbeda dengan JPO. Seperti fasilitas penyeberangan di area Halte Universitas Pancasila yang terhubung dengan stasiun Universitas Pancasila.

Penyeberangan ini berada di ruas jalan yang dilengkapi zebra cross dan lampu lalu lintas yang akan memberi tanda agar kendaraan berhenti dan warga menyeberang.

Menurut seorang mahasiswi Universitas Pancasila, Sheni (20), fasilitas penyeberangan ini sangat membantunya ketika tiba dari stasiun dan ingin masuk ke dalam kampus.

Tapi dia menyayangkan masih banyak pengendara yang tidak taat aturan dan tetap melaju kencang meskipun lampu merah sudah menyala beberapa detik pertanda warga bisa menyeberang.

"Kalau lewat jembatan kan mesti naik dulu, apalagi kalau misalkan ibu hamil kan susah naik turun," kata Sheni. (I Gede Kharisma)

 

Tag: