Mengupas Persiapan Pekerja di Dunia Kecantikan dari Awal hingga Akhir agar Aman dan Nyaman bagi Klien

ERA.id - Membuat klien nyaman penting dilakukan oleh para pelaku bisnis dan tenaga ahli/profesional tata rias dan kecantikan semipermanen di Indonesia. Hal itu diungkap Anggie Rassly selaku ketua Profesional Tata Rias Semipermanen  Indonesia (PERTASPI). Menurutnya, itu bertujuan agar tata rias di Indonesia mempunyai kualitas bertaraf internasional.

"Sangatlah penting untuk diperhatikan untuk kenyamanan customer dan juga sebagai cerminan kinerja setiap ahli tata rias semipermanen," kata Anggie Rassly melalui keterangan resmi yang diterima Era.id.

Ada tiga kategori untuk memisahkan perlengkapan tata rias semipermanen, yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat-alat tajam yang menusuk/menembus kulit klien seperti: jarum digital blading dan pisau microblading.

"Apapun jenis jarum dan pisau yang dipilih, setiap tenaga ahli harus sangat memperhatikan tingkat keamanan dan kebersihan dengan memastikan jarum/pisau hanya sekali pakai, serta sterilisasi rutin pada gagang/pegangannya," sambungnya.

Sementara itu, yang termasuk kategori sedang adalah peralatan yang bersentuhan dengan kulit secara tidak langsung tapi tidak menusuk/menembus kulit, seperti: pena, sarung tangan, nampan aluminium, wadah pigmen, plastik penutup alat dan kabel, dan lain sebagainya. Disarankan menggunakan plastik pembungkus dan penghalang pada setiap permukaan alat di kategori ini.

(Dok. PERTAPSI)

"Dan kategori rendah adalah peralatan yang termasuk kategori rendah adalah alat-alat yang menyentuh kulit secara langsung, tapi tidak menusuk/menembus kulit, seperti: pensil alis/bibir, gunting, pinset, penggaris alis, meja, bangku, dan lain sebagainya. Penempatan alat-alat di kategori ini sebaiknya dipisahkan dari kategori tinggi dan diambil kalau dibutuhkan," papar dia lebih lanjut.

Pembungkusan dan Sanitasi Bedakan antara nampan pra-pengerjaan (pra-treatment) dan nampan saat pengerjaan (during treatment), sehingga dapat diketahui alat mana saja yang harus dibersihkan dan dibungkus terlebih dahulu. Selalu melakukan perencanaan dengan baik sebelum

memulai pengerjaan dapat membantu menghemat waktu dan efisiensi penggunaan alat, terutama untuk penggunaan alat kategori sedang dan rendah.

"Sedangkan untuk proses sanitasi, setiap tenaga ahli sebaiknya memiliki persediaan produk pembersih yang cukup banyak dan mesin/alat sterilisasi yang berfungsi dengan baik," ungkapnya.

Ada pun metode atau petunjuk standar yang bisa diikuti para tenaga ahli tata rias semipermanen pasca pengerjaan adalah sebagai berikut.

1. Gunakan 2 tipe desinfektan

Desinfektan khusus untuk hard surface (logam, keramik, kayu) dan disinfektan umum (seperti alcohol swab). Desinfektan untuk hard surface untuk sterilisasi area yang akan digunakan dalam waktu lama, seperti area kerja, kursi dan nampan. Sedangkan desinfektan umum (seperti alcohol-swab) untuk sterilisasi area dengan cepat.

2. Sterilisasi sesuai kategori alat

Peralatan yang termasuk dalam kategori sedang dan rendah disterilisasi dengan cara disemprot atau dilap. Contoh, sterilisasi nampan untuk alat-alat pengerjaan dapat menggunakan semprotan disinfektan untuk hard surface.Sedangkan peralatan yang termasuk kategori tinggi, karena hanya sekali pakai dan beresiko kontaminasi, tidak perlu sterilisasi, melainkan langsung dibuang ke tempat sampah khusus untuk benda-benda tajam.

3. Urutan prioritas proses pembersihan alat

Urutan prioritas alat yang dibersihkan: Baki perawatan - meja dan kursi pijat - permukaan utama - wastafel dan lantai. Sebaiknya dimulai dari permukaan yang paling sedikit terkontaminasi ke permukaan yang paling banyak terkontaminasi, sesuai dengan kategori alatnya (tinggi, sedang, rendah). Bisa juga menerapkan metode tangan kiri dan tangan kanan. Tangan kiri untuk memegang peralatan yang terkontaminasi, tangan kanan untuk memegang peralatan yang sudah dibersihkan.

4. Hindari resiko kontaminasi silang

Selalu memakai sarung tangan, apabila perlu ganti dengan sarung tangan baru.

Itulah sederet hal yang penting dilakukan agar para pekerja di dunia kecantikan agar bisa berkembang bersama sesuai standar internasional.