Kisah Brimob Gadungan Kerja Bareng Polisi Asli di Makassar, Penyamaran Terbongkar karena Istri
ERA.id - Seorang polisi gadungan menyusup ke dalam tim polisi yang asli di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Uniknya, polisi asli terlambat sadar dengan gerak-gerik sang polisi palsu.
Itu diakui Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol. Kata Ridwan, si polisi gadungan bernama Haerul (30). Dia merupakan anggota Brimob Polda Sulsel. Kerja Haerul sejauh ini yakni kerap ikut menggerebek dan menangkap penjahat bareng anggota Polsek Tamalate.
"Betul itu," kata Ridwan, Minggu (26/2) kemarin.
Modal mengaku sebagai Brimob berpangkat Briptu, Haerul sukses memperdaya anggota Polsek Tamalate. "Dia mengaku anggota Brimob ke anggota Polsek Tamalate, makanya anggota Polsek pun percaya dengan pengakuan pelaku."
Untuk diketahui, keteledoran polisi ini terungkap, sewaktu istri Haerul, Marniati, mendatangi Mako Brimob di Pa'baeng-baeng, Makassar. Dia ke sana untuk mengecek, apakah suaminya benar-benar seorang Brimob, sebab sejak menikah lima tahun silam, gerak-gerik Haerul tak seperti anggota polisi lainnya. Sebelum itu, si istri percaya saja, sebab Haerul selalu keluar malam dengan alasan pergi menangkap penjahat.
Kecurigaan Marniati berawal saat dia tidak pernah ikut kegiatan ibu Bhayangkari dan dia tak pernah tahu besaran gaji Haerul. Saat ke markas Brimob, dia bertanya dan dijawab personel Brimob yang bertugas, kalau Haerul bukan anggota Brimob Polda Sulsel.
"Setelah diperiksa, anggota itu menanyakan KTA (Kartu Tanda Anggota) dan saya bilang ada. Setelah diperiksa semua ternyata tidak ada namanya di sini (Mako Brimob)," kata Marniati, Mingu kemarin.
"Yang viral itu di Facebook dan IG (instagram) itu salah kalau saya pergi ke kantor (Mako Brimob Polda Sulsel) melapor. Saya tidak pergi melapor, cuma ingin tahu apakah dia kerja di sini atau tidak, dan ingin tahu gajinya," bebernya.
Adapun KTA Polri Haerul didapat dari dompet Haerul. Marniati yang mengambil sendiri. "Selama sama dia, tidak pernah bilang kerja di mana. Cuma itu saja, mau pergi ke mana, setor muka di Polda," ungkapnya.
Marniati juga bingung, saat menikah, tidak ada prosesi pedang pora. "Saya juga tidak pernah ikut kegiatan Bhayangkari selama ini. Hanya pengajian di kelompok majelis taklim, itu juga bukan bersama ibu-ibu Bhayangkari," sebutnya.
Di lain tempat, menurut Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando KS, petugas langsung menangkap Haerul di Polsekta Tamalate setelah kasus ini mencuat.
"Haerul mengaku sebagai anggota polisi sejak tahun 2018. Gunanya supaya disegani keluarga dan ditakuti oleh beberapa anggota keluarganya yang nakal. Keluarganya yang nakal pun takut terhadap Haerul selama mengaku jadi anggota polisi sejak tahun 2018," kata Lando.
"Di situlah (Mako Brimob Pa'baeng-baeng) identitas Haerul terbongkar (sebagai polisi gadungan)," tambahnya.
Terakhir, Lando meminta masyarakat agar mewaspadai kasus-kasus serupa. "Laporkan segera kepada aparat Kepolisian jika ada hal-hal yang mencurigakan," tambahnya.