Presiden PSG Bantah Terlibat Penculikan dan Penyiksaan, Sebut Tuduhan Ulah Media: Ini Manipulasi Media
ERA.id - Presiden Paris Saint-Germain (PSG) Nasser Al-Khelaifi membantah keras tuduhan yang menyebut dirinya terlibat dalam kasus penculikan dan penyiksaan. Nasser menyebut tuduhan itu ulah manipulasi media.
Lewat pernyataan resminya, Nasser membantah tuduhan yang mengarah kepada dirinya. Ia menegaskan tidak terlibat dalam kasus pemenjaraan pengusaha Prancis-Aljazair, Tayeb Benabderrahmane pada tahun 2020.
"Mereka telah mengubah pengacara mereka lebih sering daripada mengubah cerita mereka. Ini adalah manipulasi media utama," kata Nasser Al-Khelaifi, dikutip DailyMail, Jumat (3/3/2023).
"Saya heran begitu banyak orang menganggap kontradiksi mereka sebagai hal yang kredibel. Keadilan akan berjalan dengan sendirinya. Saya tidak punya waktu untuk berbicara tentang penjahat profesional kecil," lanjutnya.
Tuduhan penculikan dan penyiksaan ini berawal dari laporan surat kabar Prancis Liberation pada September lalu. Dalam laporan itu, Presiden PSG dituduh telibat penculikan dan penyiksaan Tayeb Benabderrahmane.
Tayeb Benabderrahmane sendiri ditangkap di Doha pada 13 Januari 2020 dan dipenjara selama hampir sembilan bulan. Laporan itu menuduh bahwa dia ditahan karena memiliki dokumen yang mengklamim 'membahayakan' Nasser Al-Khelaifi.
Diduga dokumen yang dikompromikan itu terkait dengan pemberian Piala Dunia 2022 di Qatar. Dokumen tersebut juga diduga terkait dengan pemberian hak siar TV Piala Dunia 2026 dan 2030 kepada beIN Media, yang diketuai oleh Al-Khelaifi.
Meski membantah adanya tuduhan tersebut, kasus ini rupanya sedang dalam tahap penyelidikan oleh kantor kejaksaan Paris. Bahkan tiga orang hakim ditugaskan untuk melakukan investigasi atas tuduhan tersebut.
"Kantor kejaksaan Paris membuka penyelidikan awal atas tindakan penculikan, penahanan dengan penyiksaan dan tindakan barbarisme dalam geng terorganisir, pemerasan dalam geng terorganisir, ancaman dan tindakan intimidasi dan asosiasi dengan penjahat. Ini menyusul diterimanya dua pengaduan dengan tindakan sipil terkait Tuan Benabderrahmane," kata kantor kejaksaan, dikutip CNN.
Sementara itu, tim kuasa hukum Tayeb, Maitres Romain Ruiz dan Gabriel Vejnar, mengaku puas dengan keputusan kantor kejaksaan yang memilih untuk menyelidiki kasus tersebut.
"Kami sangat senang bahwa file sebenarnya dari cerita ini akhirnya menjadi subjek penyelidikan oleh pengadilan Prancis," ucap mereka.
Tayeb Benabderrahmane mengklaim dia ditahan di Qatar setelah penangkapannya pada Januari 2020. Selama periode penahanannya, dia mengaku telah disiksa sebelum ditempatkan sebagai tahanan rumah hingga dibebaskan pada November.
Diduga Tayeb menandatangani perjanjian di mana dia setuju untuk tidak membocorkan dokumen sensitif yang melibatkan Nasser.
Nasser Al-Khelaifi sendiri resmi menjadi CEO PSG sejak Qatari Sports Investment mengambil alih raksasa Paris itu pada 2011.