Tak Ada Wajah Sedih dari Shane dan AG Saat Lihat Mario Dandy Siksa David
ERA.id - Pengacara N, Muannas Alaidid mengungkapkan rekan dan pacar Mario Dandy Satriyo (MDS), Shane Lukas (S) dan AG (15) tak menolong Cristalino David Ozora ketika dianiaya anak mantan pejabat pajak.
Kasus penganiayaan ini terhenti, usai N yang merupakan ibu teman David berteriak "woi setop". Kasus ini terjadi ketika David sedang bermain di rumah R di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Bahwa saksi N memastikan selain pelaku MDS yang berada di lokasi kejadian yaitu S dan anak AGH, ketika saksi N tiba di TKP, posisi mereka tidak sedang menolong korban anak D, tidak ada teriakan minta tolong, dan tidak ada air muka sedih," kata Muannas ketika dihubungi, Senin (6/3/2023).
Muannas menerangkan kliennya adalah saksi kunci dari kasus ini. N berteriak "woi setop" dari lantai dua rumahnya, usai melihat ada satu orang tergeletak di jalan dan satu orang berdiri tegap. Teriakan itu adalah bentuk refleks dari N.
"Bahwa saksi N berteriak disebabkan melihat ada orang tergeletak tak berdaya dan ada satu orang yang berdiri tegap di hadapan orang tergeletak tersebut, teriakan sekencang itu dilakukan agar tidak ada tindakan lebih lanjut kepada korban yang sudah tergeletak," ucapnya.
Usai berteriak, N bersama suaminya keluar rumah dan menuju ke TKP. Sesampainya di sana, N kaget ternyata orang yang tergeletak itu adalah David. Muannas menerangkan, kliennya langsung meminta suaminya untuk menghubungi sekuriti dan Rumah Sakit Media Permata Hijau agar David bisa ditolong.
"Sehingga tergambar bahwa berhentinya penganiayaan itu nyata bukan kehendak dari pelaku tapi karena ada orang lain," ujar Muannas.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan jika Cristalino David Ozora ditolong N ketika dianiaya Mario Dandy Satriyo. Peristiwa penganiayaan ini berakhir usai N berteriak "woi".
"Jadi terhentinya perbuatan (penganiayaan) ini terhenti dengan ada satu suara itu suara seorang ibu, ibu N. Karena anak D sebagai korban itu bermain di rumah temannya R, dan itu ibunya dari anak R, itu yang menghentikan penganiayaan (dengan teriak woi)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, hari ini.