Puluhan Rumah di Bandung Barat Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
ERA.id - Angin puting beliung dan tower Triangel yang roboh memporak-porandakan puluhan rumah di Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Minggu (5/3) sore.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, jumlah rumah yang rusak akibat diterjang angin puting beliung itu mencapai 56 rumah dengan rincian, 52 rusak ringan, 1 rusak sedang, dan 3 rumah rusak berat.
Rumah yang rusak milik warga di Bandung Barat itu tersebar di Kampung Bangkok RW 07 dan 08 serta Kampung Pamoyanan RW 14. Rata-rata rumah mengalami kerusakan pada bagian atap.
"Dari total 56 unit rumah itu, rata-rata kerusakannya pada bagian atap karena bagian genting dan penutup atapnya pada berterbangan terbawa angin puting beliung," terang Kepala Seksi Kedaruratan BPBD KBB, Amas Winata saat dihubungi pada Senin (6/3/2023).
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Akan tetapi, warga mengalami kerugian materi dan membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan. Terutama yang rumahnya masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Disperkim) KBB terkait bantuan perbaikan tersebut. Pasalnya, BPBD KBB tidak memiliki wewenang dan anggaran khusus perbaikam rumah akibat bencana.
Pihaknya hanya memiliki kewenangan melakukan assessment dan melakukan evakuasi material bangunan rumah yang berterbangan setelah disapu angin puting beliung dan hujan deras itu.
"Kami sudah melakukan assessment, sedangkan untuk evakuasi material bangunan sudah dilakukan sejak awal kejadian sampai hari ini," kata Amas.
Berdasarkan hasil assessment, tidak sampai ada warga yang harus mengungsi meskipun rumah mereka rusak pada bagian atap karena kondisinya rata-rata masih bisa ditempati, terutama yang hanya rusak ringan.
"Apalagi mereka juga ada yang langsung melakukan perbaikan secara mandiri, kalau warga yang belum punya biaya bisa pakai terpal dulu, nanti dilaporkan ke Dinas Perkim," ucap Amas.