Langkah Cepat Ganjar Instruksikan Jajaran perbaiki jalan dan jembatan yang rusak di jalur Pantura

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengambil langkah cepat untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak di jalur Pantura Timur Jawa Tengah, terutama di jalur Semarang-Demak-Jepara-Kudus-Pati hingga Rembang. Ia berharap agar pekerjaan perbaikan dapat selesai pada H-10 lebaran tahun ini.

Pada tanggal 3 Maret 2023, Ganjar Pranowo melakukan sidak untuk memantau perbaikan jalan dan jembatan di jalur Pantura Timur. Ia meminta Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Kepala Dinas Bina Marga Jateng untuk hadir di lokasi. Selama sidak, Ganjar juga menelpon pejabat terkait untuk meminta informasi terbaru tentang proyek perbaikan.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jateng-DIY, Wida Nurfaidah, menyatakan bahwa proyek perbaikan jalan saat ini dilakukan di beberapa titik mulai dari Semarang, Demak, Trengguli, Jepara, Kudus hingga Rembang. Total jarak yang diperbaiki mencapai 119,8 km.

Wida juga menginformasikan bahwa proyek perbaikan jalan Pantura Timur sudah masuk dalam kontrak proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Rehabilitasi jalan telah dimulai pada 2022 dan diharapkan selesai pada 2024. Proyek tersebut akan dilakukan bertahap sesuai dengan jadwal kontrak.

Selain peningkatan jalan, beberapa ruas jalan yang rusak akan diperbaiki menggunakan sistem tambalan cepat mantap. Perbaikan ini akan terus dilakukan untuk mengurangi risiko akibat kerusakan jalan.

Ganjar Pranowo meminta masyarakat bersabar selama proses perbaikan jalan dan jembatan berlangsung. Ia juga meminta penyelenggara jalan dan aparat kepolisian untuk membantu mengatur lalu lintas agar kemacetan dapat terurai dengan cepat.

“Kalau kita lihat, jembatan Juwana ini sudah nyambung dan hanya butuh percepatan untuk pembesian dan pengecoran. Saya minta SDM dan alat ditambah agar lebih cepat sehingga bisa mengurai kemacetan. Tapi, meski cepat, kualitas pekerjaan juga harus tetap terjaga,” ujar Ganjar.

Meskipun proses perbaikan jalan dan jembatan memakan waktu, Ganjar menegaskan bahwa kualitas pekerjaan harus tetap terjaga. Selain itu, ia juga berharap agar tim teknis yang mengerjakan perbaikan dilengkapi dengan tim yang dapat mengatur lalu lintas, sehingga keselamatan kerja dan kenyamanan masyarakat dapat terjamin.

“Saya minta ketika ada pekerjaan perbaikan, selain tim teknis yang mengerjakan ada juga tim yang mengatur lalulintas. Sehingga tidak ada komplain dari masyarakat dan keselamatan kerja terjaga. Ya mungkin tidak bisa secepat yang diharapkan masyarakat, tapi kita menunjukkan bagaimana improvement atas komplain masyarakat itu bisa kita lakukan,”