Siapkan Buffer Zone di Plumpang, Erick Tohir: Jaraknya 50 Meter Antara Pagar Kilang Minyak dengan Pemukiman Warga
ERA.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan membuat buffer zone atau zona aman antara kilang minyak maupun depo bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina (persero) dengan pemukiman warga.
Hal ini merupakan tindak lanjut atas peristiwa kebakaran Depo BBM Plumpang, Koja, Jakarta Utara pekan lalu.
"Kita akan membuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar kilang-kilang Pertamina," kata Menteri BUMN Erick Thohir usai menggelar rapat khusus di Jakarta, Senin (6/3/2023).
Erick mengatakan, pembangunan buffer zone ini tidak hanya dilakukan di Plumpang saja. Melainkan juga di sejumlah kilang minyak milik Pertamina lainnya seperti di Balongan dan Semarang.
"Tentu hanya, tentu di Plumpang, tapi ada di Balongan dan di Semarang," ucapnya.
Terkait buffer zone di Plumpang, nanti akan berjarak 50 meter dari pemukiman warga hingga ke kilang minyak.
"Tetapi khususnya yang di Plumpang, jaraknya kurang lebih 50 meter dari pagar," katanya.
Erick mengatakan, pembangunan buffer zone di Plumpang akan menjadi proyek percontohan sebelum diterapkan di wilayah kilang-kilang minyak milik Pertamina lainnya.
Rencananya, buffer zone ini juga akan diterapkan di area publik pupuk dan smelter dengan pemukiman warga.
"Ini akan menjadi proyek percontohan pertama, sebelum kita terapkan di kilang-kilang lain, bahkan termasuk juga pabrik pupuk dan smelter," kata Erick.
Dia berharap, keputusan ini mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Erick bilang, hal ini merupakan solusi dan langkah pencegahan supaya peristiwa di Plumpang tidak terjadi kembali.
"Tentu ini menjadi solusi bersama yang kita harap dukungan pemerintah daerah dan tentu masyarakat. Karena keamanan menjadi hal yang prioritas untuk kita semua," katanya.
Terkait dengan korban dan warga yang terdampak kebakaran Depo BBM Plumpang, Pertamina memastikan akan bertanggung jawab.
Pertamina, kata Erick akan menanggung biaya pengobatan bagi korban luka, hingga menyewakan tempat tinggal dalam beberapa bulan ke depan.
"Pertamina memastikan perlindungan kepada rakyat sekitarnya kita jaga. Terutama korban-korban yang sudah terkena akan kita rawat. Kita pastikan ada penyewaan rumah buat mereka dan mendorong membantu kehidupan mereka dalam beberapa bulan ke depan sampai ada kepastikan, keputusan lainnya," papar Erick
Diketahui, pada Jumat (3/3) terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara sekitar pukul 20.00 WIB dan api bisa dijinakkan sekitar pukul 23.00 WIB.
Akibat perisitwa tersebut, belasan warga meninggal dunia dan puluhan mengalami luka-luka. Pemukiman warga di lokasi tersebut juga habis dilalap si jago merah.
Atas peristiwa tersebut, Presiden Jokowi menegaskan akan tetap mencari solusi atas kejadian kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Hal ini bertujuan demi keselamatan masyarakat menjadi yang utama.
"Semuanya harus dicarikan solusi. Saya kira keamanan masyarakat dan keselamatan masyarakat harus menjadi titik yang utama," kata Presiden Jokowi
Jokowi juga telah memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono segera merelokasi tempat tinggal korban kebakaran dalam satu atau dua hari.
Relokasi tersebut bisa dua kemungkinan, yakni memindahkan para penduduk ke pulau reklamasi atau lokasi Depo Pertamina yang dipindahkan.
"Saya sudah perintahkan Menteri BUMN dan Gubernur DKI segera mencarikan solusi kejadian di Plumpang, terutama, karena ini zona yang bahaya. Tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpang-nya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi," katanya.